Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tuding Rusia Tingkatkan Senjata, Amunisi, dan Peralatan Militer di Perbatasan

Kompas.com - 22/01/2022, 09:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Ukraina pada Jumat (21/1/2022) menuduh Rusia meningkatkan pasokan senjata, amunisi, dan peralatan militer ke wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur, menjelang pembicaraan penting antara Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Daerah yang memisahkan diri dan berbatasan dengan Rusia itu, secara kolektif dikenal sebagai Donbass, terjebak konflik bersenjata dengan tentara Ukraina sejak pemberontakan yang didukung Kremlin menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014.

Badan intelijen militer Ukraina mengatakan, Rusia terus meningkatkan kemampuan tempur separatis pro-Moskwa di wilayah yang memisahkan diri.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Militer Rusia bulan ini secara diam-diam telah mentransfer lebih dari 7.000 ton bahan bakar, beberapa tank, dan unit artileri self-propelled melalui kereta api dan jalan raya ke wilayah tersebut, katanya dikutip dari AFP.

Ia menambahkan, Rusia juga melakukan perekrutan aktif tentara bayaran yang dikirim ke daerah-daerah yang dikuasai separatis.

Dengan puluhan ribu tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina, kekhawatiran meningkat bahwa konflik besar bisa pecah di Eropa.

Moskwa menegaskan, tidak ada rencana menyerang Ukraina, tetapi pada saat yang sama menetapkan serangkaian tuntutan keamanan - termasuk larangan bergabungnya Ukraina dengan NATO - sebagai imbalan untuk de-eskalasi.

Seorang anggota parlemen senior Rusia pada Jumat berkata, parlemen akan mempertimbangkan meminta Presiden Vladimir Putin secara resmi mengakui negara bagian separatis.

Konflik dengan separatis di Ukraina timur sejauh ini menewaskan lebih dari 13.000 orang.

Kiev dan para sekutu Baratnya menuduh Rusia mendukung pemberontak dengan tentara dan senjata, tetapi klaim itu dibantah Moskwa.

Baca juga: Apakah Rusia Benar-benar Ingin Menginvasi Ukraina? Ini Kemungkinannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com