Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Malang Bridget Deignan, Imigran Miskin yang Digantung atas Pembunuhan yang Mungkin Tidak Dia Lakukan

Kompas.com - 06/01/2022, 22:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pada 1867, seorang imigran Irlandia bernama Bridget Deignan dihukum mati karena dituduh membunuh majikannya, Mary Ellen Coriell, di New Jersey, Amerika Serikat (AS).

Kini, setelah lebih dari seabad berlalu, beberapa sejarawan modern menduga bahwa pembantu miskin itu mungkin tidak bersalah.

Melansir All That’s Interesting, seorang hakim di Middlesex County, New Jersey, AS menjatuhkan hukuman mati kepada Deignan atas pembunuhan Coriell.

Deignan dihukum mati dengan cara digantung di alun-alun ketika dia baru berusia 22 tahun. Lebih dari 150 tahun kemudian, banyak pertanyaan yang muncul.

Apakah Deignan benar-benar bersalah? Apakah imigran miskin sekaligus buat huruf ini adalah seorang penjahat kejam? Apakah wanita muda itu sebegitu putus asanya hingga membunuh majikannya demi uang? Atau apakah dia dikeroyok oleh sistem yang korup kala itu?

Baca juga: Misteri Pembunuhan Keluarga Borden, Wajah Salah Satu Korban sampai Tak Bisa Dikenali

Wanita muda yang merantau ke AS

Lahir pada 1844 di County Sligo, Irlandia, Bridget Deignan hadir ke dunia ketika negaranya dilanda kekacauan.

Kala itu, Irlandia berada dalam kekacauan dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Kelaparan Hebat, dan daerahnya hampir hancur.

Hasil panen kentang yang buruk membuat sebagian besar keluarga di sana kelaparan atau kesulitan memenuhi kebutuhan paling dasar untuk anak-anak mereka.

“Ada 438 pria. Rata-rata memiliki keluarga beranggotakan lima orang: seorang istri, anak-anak atau orang tua yang sudah lanjut usia. Sehingga ada lebih dari 2.560 jiwa,” bunyi laporan yang dikirim ke Komisi Pertolongan dari Komisaris Kota dan Pelabuhan Sligo, menurut Irish Independent.

Deignan adalah salah satu anak dari keluarga di Irlandia yang lahir ketika keadaan sangat malang terjadi di Irlandia.

Baca juga: Misteri Rumah Ratu Elizabeth II Dilahirkan, Benarkah Jadi Restoran China atau Dibom?

Begitu dia cukup umur, Deignan meninggalkan Irlandia atas perintah ayahnya. Dia berlayar ke AS dan berharap mendapat kesempatan, serta pastinya kehidupan, yang lebih baik.

Setibanya di AS, tak lama kemudian, dia dipekerjakan oleh sepasang suami istri yang tinggal New Jersey, William Coriell dan istrinya, Mary Ellen Coriell.

Di keluarga itu, Deignan bekerja sebagai pembantu dan pelayan mulai 22 Oktober 1866.

William Coriell adalah seorang dokter sekaligus veteran Perang Saudara. Ketika bekerja, Deignan rupanya mengidap katalepsi, penyakit yang mengakibatkan penderita tidak kuasa menggerakkan ototnya untuk mengembalikan posisi tubuh atau anggota badannya ke posisi semula.

Mau tak mau, William Coriell juga ikut merawat Deignan karena penyakitnya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Phunjo Jhangmu Lama, Perempuan Tercepat yang Capai Puncak Gunung Everest

Kisah Phunjo Jhangmu Lama, Perempuan Tercepat yang Capai Puncak Gunung Everest

Global
Balas Serangan Balon Sampah, Korsel Bakal Mulai Lagi Siaran Anti-Korut

Balas Serangan Balon Sampah, Korsel Bakal Mulai Lagi Siaran Anti-Korut

Global
Rudal Hantam 2 Kapal Kargo di Lepas Pantai Yaman

Rudal Hantam 2 Kapal Kargo di Lepas Pantai Yaman

Global
Dilanda Kerusuhan, Kaledonia Baru di Ambang Perang Saudara

Dilanda Kerusuhan, Kaledonia Baru di Ambang Perang Saudara

Global
Serangan Kekerasan pada Politisi Eropa Kian Meningkat

Serangan Kekerasan pada Politisi Eropa Kian Meningkat

Global
Serangan PM Denmark Disebut Tidak Bermotif Politik

Serangan PM Denmark Disebut Tidak Bermotif Politik

Global
Korea Utara Kembali Hujani Korea Selatan dengan 330 Balon Sampah

Korea Utara Kembali Hujani Korea Selatan dengan 330 Balon Sampah

Global
Arab Saudi Keluarkan Lebih dari 300.000 Jemaah Haji Ilegal dari Mekkah

Arab Saudi Keluarkan Lebih dari 300.000 Jemaah Haji Ilegal dari Mekkah

Global
Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Global
PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

Global
Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Global
[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

Global
Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com