Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sergei Krikalev: Warga Soviet Terakhir yang Ditinggalkan di Ruang Angkasa saat Uni Soviet Ambruk

Kompas.com - 29/12/2021, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Kazakhstan, di sisi lain, tidak memiliki kosmonaut dengan tingkat pengalaman seperti Krikalev, yang berarti butuh waktu untuk melatih seseorang menjadi penggantinya.

Dan sementara itu, Krikalev masih berada di ruang angkasa, terekspos pada risiko fisik dan mental yang hingga kini masih belum diketahui efeknya.

Menurut NASA, berada di luar angkasa dapat menimbulkan risiko yang berkaitan dengan radiasi, yang bisa saja menyebabkan kanker atau penyakit degeneratif lainnya.

Kurangnya gravitasi dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan tulang; dan sistem imun tubuh juga bisa mengalami perubahan.

Sementara isolasi dapat memicu masalah-masalah psikologis, seperti perubahan perilaku atau kehilangan mood.

Tapi Krikalev, bagaimanapun, selalu tahu bahwa tugasnya adalah untuk tetap berada di luar angkasa.

Baca juga: 3 Senjata Ganas Uni Soviet yang Buat Pasukan Nazi Kocar-kacir

Tanpa pengganti

Pada Oktober, tiga kosmonaut baru tiba di stasiun luar angkasa MIR, tapi tak seorang pun dari mereka dilatih untuk menggantikan Krikalev.

Menurut Lewis, orang-orang yang paling khawatir terhadap Krikalev justru mereka yang berada di luar Uni Soviet. Mereka berkata, "Bayangkan, seorang pria ditinggalkan begitu saja di angkasa luar."

Bagi pemerintah Rusia, bagaimanapun, masalahnya sederhana saja. "Mereka memiliki prioritas lain, permasalahan lain."

Ditambah lagi, pada 25 Oktober 1991, Kazakhstan mendeklarasikan kedaulatannya, yang berarti, kosmodrom tempat meluncur Krikalev tidak lagi di bawah kendali Rusia.

Baca juga: Uni Soviet Pecah, Kosmonot Terakhirnya Sempat Terjebak di Luar Angkasa

Pada 25 Desember 1991, Uni Soviet sepenuhnya kolaps.

Hari itu, Gorbachev mengumumkan pengunduran dirinya karena masalah kesehatan, mengakhiri kekaisaran yang telah terluka parah.

Uni Soviet pecah menjadi 15 negara, dan pemerintahan yang mengirim Krikalev ke ruang angkasa tidak ada lagi.

Leningrad, kota kelahirannya, kelak disebut Saint Petersburg.

Baca juga: Putin Sebut AS Lakukan Kesalahan Seperti Uni Soviet

Kembali ke Bumi

Sementara itu, saat hiruk-pikuk ini terjadi, di luar angkasa Krikalev menghabiskan waktunya memandangi Bumi, mendengarkan musik yang dimainkan oleh rekan-rekannya, dan tentu saja, berbicara di radio.

Tepat tiga bulan setelahnya, pada 25 Maret 1992, Krikalev dan Volkov kembali ke Bumi.

Jika ditotal, Krikalev menghabiskan 312 hari di luar angkasa, mengitari Bumi selama 5.000 kali.

"Senang sekali bisa kembali ke Bumi, meskipun kami harus beradaptasi kembali dengan gravitasi, kami dapat membebaskan diri dari beban psikologi," kata Krikalev.

"Saya tidak akan menyebut momen itu sebagai euforia, tapi yang jelas itu sangat menyenangkan."

Dan meskipun telah menjalani semua pengalaman ini, Krikalev mengaku siap melakukan perjalanan lain.

Pada 2000, dia adalah salah satu dari kru pertama yang melakukan perjalanan ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), simbol era eksplorasi luar angkasa baru, yang meninggalkan pertarungan lawas dan membuka jalan bagi kolaborasi beberapa negara untuk membuka tabir misteri alam semesta.

Baca juga: Alat Mata-mata AS untuk Uni Soviet Ini Kini Jadi Pemecah Misteri Ekologi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com