Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbelit Skandal Korupsi Besar-besaran, Mantan Presiden Korea Selatan Dapat Grasi

Kompas.com - 26/12/2021, 14:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memberikan grasi kepada mantan Presiden Park Geun-hye, yang menjalani hukuman penjara 22 tahun karena skandal korupsi besar-besaran.

Wanita berusia 69 tahun itu dihukum karena penyalahgunaan kekuasaan dan paksaan pada 2018 setelah dia dimakzulkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Perusahaan Susu Terbesar Korea Selatan Minta Maaf atas Iklan Wanita Berubah Jadi Sapi Perah

Park Geun-hye adalah pemimpin pertama yang dipilih secara demokratis di “Negeri Ginseng” yang dipaksa turun dari jabatannya.

Park telah dirawat di rumah sakit tiga kali tahun ini karena masalah bahu kronis dan nyeri punggung bawah.

Outlet berita lokal Yonhap mengatakan Park termasuk di antara penerima grasi khusus dari Presiden Moon untuk tahun baru. Dia ditempatkan dalam daftar karena kesehatannya yang buruk.

Pengumuman itu mengejutkan karena Presiden Moon Jae-in sebelumnya mengesampingkan grasi.

Perdana Menteri wanita pertama Korea Selatan Han Myeong-sook, yang menjalani hukuman penjara dua tahun dari 2015-2017 karena penyuapan, juga dibebaskan oleh pemerintah Korea Selatan pada Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Presiden Korea Selatan Minta Maaf karena Gagal Tangani Pandemi Covid-19

Pada 2018, Park dinyatakan bersalah atas 16 dari 18 dakwaan, yang sebagian besar terkait dengan penyuapan dan pemaksaan.

Pengadilan memutuskan bahwa dia berkolusi dengan teman dekatnya, Choi Soon-sil. Mereka menekan konglomerat seperti raksasa elektronik Samsung dan jaringan ritel Lotte untuk, memberikan jutaan dolar kepada yayasan yang dijalankan oleh Choi.

Selain itu, Park dinyatakan bersalah karena membocorkan dokumen rahasia kepresidenan kepada teman lamanya.

Mantan pemimpin itu selalu membantah melakukan kesalahan.

Park awalnya dijatuhi hukuman total 30 tahun penjara dan denda 20 miliar won (Rp 107 miliar). Tetapi pengadilan tinggi kemudian mengurangi denda dan hukuman menjadi 15 tahun, untuk korupsi dengan lima tahun lagi karena penyalahgunaan kekuasaan.

Baca juga: Korea Utara Eksekusi 7 Orang karena Menonton Video Korea Selatan, Termasuk Musik K-Pop

Seluruh kasus itu memicu banyak protes massa di Korea Selatan - banyak di antaranya meminta Park untuk mundur. Pasalnya skandal ini mengungkap hubungan gelap antara eselon politik paling atas dan kepala konglomerat di Korea Selatan.

“Kasus ini juga membuka jalan bagi Moon Jae-In yang liberal untuk berkuasa setelah Park. Saat berkampanye, dia berjanji untuk membasmi korupsi di jabatan tinggi,” kata Koresponden BBC Seoul Laura Bicker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com