Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nahdliyyin Inggris Dirikan Masjid Indonesia di London melalui Wakaf Gotong Royong

Kompas.com - 16/12/2021, 22:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Nahdliyyin Inggris Raya meluncurkan program Wakaf Gotong Royong untuk mendirikan masjid Indonesia di kota London, Inggris.

Program ini merupakan kolaborasi dari PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK), Muslimat NU UK, KBRI London, dan IIC London.

Program ini juga berkolaborasi dengan beberapa lembaga, di antaranya NUCARE-Lazisnu, PPI UK, MES UK, Kitabisa, Masjid Istiqlal, Gusdurian Peduli, dan beberapa lembaga lainnya.

Baca juga: PCINU Inggris dan PPI UK Dukung Pemerintah Perjuangkan Tim Indonesia di All England

Dikutip dari siaran pers PCINU UK yang diterima Kompas.com, Selasa (14/12/2021), luas bangunan untuk masjid ini 368,5 m2 dengan harga bangunan Rp 30 miliar.

Sementara itu, dana yang sudah ada yakni Rp 18 miliar dan masih butuh Rp 12 miliar (sudah harus dilunasi pada Mei 2022).

Wakaf Gotong Royong bisa disalurkan melalui Bank BNI nomor rekening 0863842139 (atas nama PP LAZIS NU), dengan kode akhir 09.

Misalnya (Rp. 50.009/orang, atau 100.009/orang, beserta keterangan/ref transaksi: infak/sedekah/wakaf untuk pembangunan masjid di London. Konfirmasi ke Lazisnu NUCARE (+62822-2143-7487, Fadlan).

PCINU UK Penggalangan dana untuk Masjid Indonesia di London
Shandy Adiguna, Ketua PCINU Inggris Raya, mengungkapkan bahwa ide pembangunan masjid ini sudah berlangsung lama.

“Sudah sekitar dua dekade lalu, almarhum Kiai Royandi Abbas dan beberapa kiai Nahdliyyin di Inggris menggagas pendirian masjid ini, namun menghadapi beberapa kendala."

"Saat ini, kami mengajak bersama-sama Nahdliyyin sedunia, dan warga muslim di mana pun berada untuk bersama-sama menyisihkan dana untuk Wakaf Gotong Royong ini," ungkap Shandy kepada media, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: PCINU Inggris Siap Bantu Terjemahkan Al Quran ke Bahasa Romania

Saat ini, Shandy menyampaikan, pihaknya mengajak banyak pihak untuk berkolaborasi bersama-sama mendirikan masjid Indonesia di London.

“Prinsipnya, kami ingin menghadirkan Islam yang rahmatan lil-alamin di London, Inggris. Kota London itu kan pusat peradaban, pemerintahan, ekonomi dan politik internasional di Eropa, jadi ini misi penting, perjuangan kita semua,” terang Shandy.

Sebelumnya, PCI Muslimat NU Inggris Raya juga sudah melakukan kampanye untuk wakaf pendirian masjid Indonesia di London.

Yayah Indra, Ketua PCI Muslimat NU Inggris Raya, mengungkapkan bahwa muslimat sedunia siap bersama-sama bergerak untuk menyukseskan program ini.

Alhamdulillah, beberapa waktu lalu kami menyelenggarakan agenda yang dihadiri Ketua Umum Muslimat ibu Hj Khofifah Indar Parawansa, Duta Besar Indonesia di London, Dr Desra Percaya, dan Dr KH Faqih Abdul Kodir."

"Kami juga mendapat dukungan dari jajaran PP Muslimat, serta teman-teman seperjuangan dari PW, PC, dan PCI Muslimat dari berbagai negara. Insya Allah, program-program yang diinisiasi oleh keluarga besar muslimat akan mewarnai dakwah Islam di Inggris Raya,” jelas Yayah.

Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama Inggris Raya, Munawir Aziz, menyampaikan bahwa pendirian masjid Indonesia di Inggris ini merupakan jihad kemanusiaan dan jalan dakwah bagi Nahdliyyin di seluruh dunia.

“Kami mengajak warga Nahdliyyin di seluruh dunia, baik yang di Indonesia maupun yang di lintas negara. Kami juga terbuka kerja sama banyak pihak, yang intinya untuk bersama-sama menghadirkan Islam yang ramah di Inggris dan Eropa,” terang Munawir.

Baca juga: PCINU Inggris Beri 4 Tips untuk Indonesia Tangani Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com