Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi "The Catcher in the Rye", Novel yang Dibaca Pembunuh John Lennon

Kompas.com - 08/12/2021, 13:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - "The Catcher in the Rye", novel karya JD Salinger yang diterbitkan pada 1951, dibawa Mark David Chapman saat memberondong kepala Lennon dengan empat tembakan pada 1980.

Novel ini lalu jadi amat kontroversial. Bahkan, Chapman mengidentifikasi dirinya sebagai sosok yang sama dengan tokoh dalam novel.

Sebenarnya seberapa kontroversial novel ini? Sebegitu berbahayakah untuk dibaca?

Baca juga: Mengapa Mark David Chapman Membunuh John Lennon?

Untuk Anda yang pernah membacanya, novel ini sebenarnya amat ringan, namun pesan-pesan kemuakan sang tokoh utama mampu beririsan dengan pembaca.

Intinya, novel ini tak sedikitpun menggambarkan adegan pembunuhan dan semacamnya.

Novel ini, dilansir Britannica, merinci dua hari dalam kehidupan Holden Caulfield yang berusia 16 tahun setelah dia dikeluarkan dari sekolah.

Bingung dan kecewa, Holden mencari kebenaran dan menentang "kepalsuan" dunia orang dewasa.

Dia akhirnya kelelahan dan tidak stabil secara emosional.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan John Lennon pada 8 Desember 1980

Holden, narator dan protagonis dalam novel ini, menceritakan kisah petualangannya sebelum Natal.

Cerita dimulai dengan adegan Holden di Pencey Prep School dalam perjalanannya ke rumah guru sejarahnya, Spencer, untuk mengucapkan selamat tinggal.

Dia mengungkapkan kepada pembaca bahwa dia telah dikeluarkan karena gagal di sebagian besar kelasnya.

Setelah dia mengunjungi Spencer, dia bertemu teman sekamarnya, Ward Stradlater, yang meminta Holden untuk menulis esai untuk kelas bahasa Inggris untuknya saat dia berkencan dengan teman lama Holden.

Ketika Stradlater kembali, dia memberi tahu Holden bahwa esainya tidak bagus, dan Holden marah ketika Stradlater menolak untuk mengatakan apakah dia berhubungan seks dengan teman kencannya.

Hal ini menyebabkan Holden meninggalkan Pencey ke Kota New York beberapa hari lebih awal dari yang direncanakan untuk liburan Natal.

Begitu dia tiba di New York, dia tidak bisa pulang, karena orang tuanya belum tahu bahwa dia telah diusir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global
Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com