Hewan atau tumbuhan yang paling bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya paling besar peluangnya untuk bertahan hidup dan bereproduksi, sambil meneruskan karakteristik yang membantunya bertahan ke keturunannya.
Darwin mengerjakan teorinya itu selama 20 tahun. Di tengah jalan ia mendapat informasi bahwa naturalis Inggris lainnya, Alfred Russel Wallace, juga sampai pada ide yang sama.
Kedua ilmuwan Inggris itu pun lalu menggelar pengumuman bersama mengenai penemuan mereka pada tahun 1858.
Pada tahun 1859, Darwin menerbitkan mahakaryanya "On the Origin of Species by Means of Natural Selection" atau "Tentang Asal-usul Spesies Melalui Seleksi Alam".
Lalu, mengapa buku ini bisa menjadi begitu kontroversial?
Baca juga: Ilmuwan Islam Temukan Teori Evolusi 1.000 Tahun Sebelum Charles Darwin
Buku itu di satu sisi demikian masyhur, tapi pada sisi lain juga menjadi sangat kontroversial. Ini karena kelanjutan logis Teori Darwin adalah bahwa manusia (Homo sapiens) hanyalah wujud lain hewan.
Melalui teori itu, tidak mustahil bahwa manusia telah mengalami evolusi, mungkin dari kera.
Teori itu menghancurkan keyakinan yang diajarkan agama tentang asal-usul penciptaan. Darwin diserang kelompok agama.
Tapi di sisi lain, Darwin juga mendapat banyak dukungan.
Baca juga: Diprotes Orangtua, Sekolah di Inggris Batalkan Drama Charles Darwin
Teori Darwin masih terus bertahan, di tengah berbagai kritik dan kecaman.
Di sisi lain, wacana tentang evolusi sendiri telah jauh melebar dan berubah seiring dengan makin luasnya campur tangan ilmu genetika.
Ilmu biologi evolusi hingga kini jugamasih terus menjawab pertanyaan paten: dari mana asal-usul manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.