Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Rudal Rusia Ledakkan Satelit Sendiri, Puing-puingnya Jadi Bahaya di Luar Angkasa

Kompas.com - 16/11/2021, 09:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rudal anti-satelit yang diuji coba Rusia pada Senin (15/11/2021) meledakkan satelitnya sendiri, dan puing-puingnya dinilai bisa menjadi bahaya di luar angkasa selama bertahun-tahun.

Setelah insiden terjadi, awak ISS yang beranggotakan tujuh orang (empat astronot AS, satu astronot Jerman, dan dua kosmonot Rusia) diarahkan berlindung di kapsul pesawat selama dua jam sebagai tindakan pencegahan, agar memungkinkan untuk melarikan diri dengan cepat jika diperlukan, kata NASA.

ISS terus melewati atau berada di dekat puing-puing setiap 90 menit, dan para ahli NASA memutuskan aman bagi kru untuk kembali ke dalam stasiun setelah putaran ketiga.

Baca juga: AS Geram Rusia Tembakkan Rudal Anti-satelit yang Bahayakan Stasiun Luar Angkasa

Para kru juga diperintahkan untuk menutup palka ke beberapa modul stasiun luar angkasa untuk saat ini, menurut NASA.

"NASA akan terus memantau puing-puing dalam beberapa hari mendatang dan seterusnya untuk memastikan keselamatan kru kami di orbit," kata kepala NASA Bill Nelson dikutip dari Reuters.

Para ahli mengatakan, pengujian senjata yang menghancurkan satelit di orbit menimbulkan bahaya luar angkasa dengan menciptakan awan puing yang dapat bertabrakan dengan obyek lain, memicu reaksi berantai proyektil di orbit Bumi.

Sejauh ini militer dan kementerian pertahanan Rusia belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Puing-puing satelit Rusia bisa membahayakan selama bertahun-tahun

Rudal anti-satelit yang ditembakkan oleh Rusia menghasilkan lebih dari 1.500 keping puing orbital yang dapat dilacak, dan kemungkinan akan menghasilkan ratusan ribu pecahan yang lebih kecil, kata Komando Luar Angkasa AS.

"Rusia telah menunjukkan pengabaian yang disengaja terhadap keamanan, keselamatan, stabilitas, dan keberlanjutan jangka panjang dari domain ruang angkasa untuk semua negara," kata kepala komando ruang angkasa Jenderal Angkatan Darat AS James Dickinson.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com