HANOI, KOMPAS.com - Seorang menteri Vietnam membuat publik geram setelah sebuah video menunjukkan dia diberi makan steak berlapis emas oleh koki selebriti Nusret Gokce, yang dikenal sebagai "Salt Bae".
Menteri Keamanan Vietnam Jenderal To Lam terlihat mengadakan jamuan makan alam di restoran terkenal mahal milik koki di London, Nusr-e.
Baca juga: Lima Lutung Terancam Punah di Vietnam Ditembak Mati Para Pemburu
Para kritikus mempertanyakan siapa yang membayar makanan itu, dengan satu hidangan steak harganya lebih mahal dari upah bulanan menteri.
Video itu muncul di akun TikTok Gokce, tetapi dilaporkan dihapus setelah menarik perhatian media menurut laporan BBC pada Jumat (5/11/2021).
Restoran di distrik Knightsbridge kelas atas telah menjadi berita utama karena menunya yang mahal.
Harga tidak tercantum di situs webnya, tetapi menurut ulasan steak berlapis emas berkisar dari 850 poundsterling hingga 1.500 poundsterling (Rp 16 juta hingga Rp 28 juta). Dan harga itu tanpa minuman, lauk pauk atau biaya layanan 15 persen.
Tidak jelas berapa biaya tagihan akhir atau siapa yang membayarnya. Upah bulanan Menteri Keamanan Vietnam menurut laporan BBC adalah antara 600 dollar AS hingga 800 dollar AS per bulan (Rp 8,5 juta hingga Rp 11,5 juta), sebelum tunjangan apa pun.
B? tr??ng B? Công an Vi?t Nam Tô Lâm ???c Salt Bae ch? bi?n và ?út cho ?n món bò dát vàng tr? giá lên ??n 45 tri?u ??ng/ph?n trong m?t nhà hàng c?a ông này ? Luân ?ôn. Cùng bàn v?i ông Tô Lâm là Chánh v?n phòng B? Công an Tô Ân Xô. pic.twitter.com/hGZZqGbJZr
— Duy Bình (@DuyBnh61157516) November 5, 2021
Baca juga: 22 Oktober 1955: Republik Vietnam Diproklamasikan
Para delegasi Vietnam berada di London setelah menghadiri KTT iklim COP26 PBB di Glasgow, Skotlandia.
Video tersebut, yang diunggah pada 3 November kepada 11 juta pengikut TikTok Gokce, menunjukkan sang koki secara pribadi menyiapkan hidangan steak di depan delegasi Vietnam, dan kemudian memberikan satu potong daging kepada sang jenderal.
Meskipun telah dihapus, tangkapan layar dan salinan video tersebut dibagikan secara luas secara online.
Aktivis hak asasi manusia Hoang Dung adalah salah satu orang pertama yang mengunggah gambar di halaman Facebook pribadinya, dan mempertanyakan mengapa jamuan kerja harus diadakan di restoran mahal seperti itu.
Banyak pengguna media sosial mencela makanan mewah dan membandingkannya dengan kemiskinan di Vietnam.
"Uang pajak saya telah digunakan untuk kemewahan," kata salah satu orang yang dikutip Radio Free Asia.
"Vietnam masih miskin tapi menterinya sangat mewah, petugasnya menikmati begitu banyak kemewahan," tulis pengguna Facebook Mung Tin Ngo.
Baca juga: Vietnam Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Kuba
Yang lain membela kunjungan, menunjukkan bahwa mereka berhak atas tunjangan pengeluaran saat dalam perjalanan bisnis.