Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

COP26 Glasgow, Erdogan Batal Datang karena Masalah Keamanan

Kompas.com - 02/11/2021, 08:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (1/11/2021) mengatakan, dia batal menghadiri konferensi iklim COP26 Glasgow karena perselisihan mengenai protokol keamanan.

Erdogan dijadwalkan ke Skotlandia setelah mengadakan pertemuan darurat dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Roma.

Namun, dalam penerbangannya kembali ke Turki dia mengatakan kepada wartawan, penyelenggara konferensi iklim Glasgow gagal mengatasi masalah keamanan delegasinya.

Baca juga: PM Inggris Peringatkan COP26: Kalau Glasgow Gagal, Semua Gagal

"Ketika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami tidak ke Glasgow," tulis kantor berita Anadolu mengutip Erdogan.

"Ini bukan hanya tentang keamanan kami sendiri, tetapi juga tentang reputasi negara kita."

Sebuah laporan oleh situs Middle East Eye mengutip sumber-sumber Turki yang mengatakan, penyelenggara COP26 Glasgow membatasi jumlah delegasi perjalanan Erdogan.

Adapun penyelenggara Konferensi Para Pihak 26 Glasgow belum berkomentar mengenai hal ini.

Parlemen Turki tahun ini meratifikasi perjanjian iklim Paris dan Erdogan menekankan kepeduliannya terhadap masalah lingkungan, menjelang pemilihan umum yang akan berlangsung dalam dua tahun ke depan.

Baca juga: COP26: Perubahan Iklim Ancaman Besar bagi Stabilitas Keuangan Global

Kantor berita AFP melaporkan, absennya Erdogan dari COP26 Glasgow terjadi di tengah ketegangan antara Turki dan para sekutu Barat, utamanya yang bergolak di berbagai bidang.

Pertemuan dengan Biden juga hampir gagal karena Erdogan bulan lalu mengancam akan mengusir 10 duta besar Barat, atas pernyataan bersama mereka untuk mendukung seorang pemimpin masyarakat sipil yang dipenjara.

Erdogan mencabut ancamannya setelah kedubes-kedubes tersebut mengeluarkan pernyataan publik yang menegaskan kembali komitmen untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Turki.

Hubungan Turki dengan Barat semakin rumit akibat pembelian sistem pertahanan udara Rusia oleh Erdogan, dan dukungan AS untuk milisi Kurdi di Suriah yang dipandang Ankara sebagai ancaman teror.

Baca juga: COP26: Dunia Perlu Bertindak Sekarang Cegah Perubahan Iklim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com