Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres AS Kamala Harris Jarang Disorot, Apa Saja yang Dilakukannya?

Kompas.com - 31/10/2021, 14:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kamala Harris, perempuan pertama sekaligus orang kulit berwarna pertama yang menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), setelah mencetak sejarah pada 3 November 2020 jarang disorot.

Padahal, Kamala Harris (57) sempat mencuri perhatian ketika dipilih Joe Biden (78) sebagai wakilnya, karena menginginkan keberagaman dalam jajaran pemerintahannya.

Biden sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan orang kulit berwarna, ketika menjadi wakil presiden Barack Obama selama dua periode.

Lantas apa saja yang dilakukan Kamala Harris, eks jaksa agung California pertama dari kalangan kulit hitam dan mantan senator California pertama dari keturunan Asia Selatan, selama sorotan tidak tertuju padanya?

Baca juga: Nama Fauci, Kamala Harris, dan BTS Sering Salah Ucap, Ternyata Begini yang Benar...

Kamala Harris rutin bertemu Joe Biden

"Tidak ada yang namanya wakil presiden berhasil," kata Elaine Kamarck, peneliti senior di Brookings Institution. "Wakil presiden naik atau turun berdasarkan catatan presiden yang mereka layani."

Namun, Kamarck yang menulis buku tentang peran wakil presiden, menunjukkan bahwa pekerjaan itu telah berkembang dari sekadar seremonial.

"Itu dulu lelucon, bahwa wakil presiden pergi ke pemakaman di seluruh dunia atas nama presiden," jelas Kamarck dikutip dari AFP, Minggu (31/10/2021).

Akan tetapi, Al Gore mengubah stigma itu dengan mengembang tugas substantif yang biasanya menjadi prioritas Presiden Bill Clinton, katanya.

Setelah itu muncul Dick Cheney, yang pengaruhnya pada George W Bush begitu jelas, sampai dibuatkan film berjudul Vice (2018).

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) dan Wakil Presiden Kamala Harris (kiri) berjabat tangan dalam peringatan ke-10 Martin Luther King Jr Memorial di dekat Tidal Basin, National Mall, Washington DC, 21 Oktober 2021.GETTY IMAGES NORTH AMERICA/CHIP SOMODEVILLA via AFP Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) dan Wakil Presiden Kamala Harris (kiri) berjabat tangan dalam peringatan ke-10 Martin Luther King Jr Memorial di dekat Tidal Basin, National Mall, Washington DC, 21 Oktober 2021.
Adapun Obama menjalin keakraban kuat atau bromance dengan Biden.

Joe Biden sendiri menunjukkan rasa hormatnya kepada Kamala Harris di depan umum.

Dia rutin makan siang dengan Kamala Harris seminggu sekali, dan stafnya selalu menyebutkan "Pemerintahan Biden-Harris" dalam rilis mereka, meski akhirnya menjadi "Pemerintahan Biden" di berita-berita media.

Biden juga mempercayakan Kamala Harris - yang memegang suara mayoritas Partai Demokrat di Senat - dengan masalah yang sangat sensitif secara politik, yaitu mengatasi akar imigrasi ilegal dalam menghadapi lonjakan kedatangan di perbatasan selatan AS.

Baca juga: Joe Biden Tunjuk Kamala Harris untuk Bendung Arus Migrasi ke AS

Pada Juni, sebagai bagian dari misi ini, Kamala Harris mengunjungi Guatemala dan Meksiko, tetapi dinas luar negeri pertama itu membuatnya dapat rentetan kritik.

Sayap progresif partainya mengecamnya karena terlalu keras setelah dia berkata ke para calon imigran tidak berdokumen, "Jangan datang." Namun, Partai Republik mengatakan itu tidak cukup keras.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com