Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wapres AS Kamala Harris Jarang Disorot, Apa Saja yang Dilakukannya?

Padahal, Kamala Harris (57) sempat mencuri perhatian ketika dipilih Joe Biden (78) sebagai wakilnya, karena menginginkan keberagaman dalam jajaran pemerintahannya.

Biden sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan orang kulit berwarna, ketika menjadi wakil presiden Barack Obama selama dua periode.

Lantas apa saja yang dilakukan Kamala Harris, eks jaksa agung California pertama dari kalangan kulit hitam dan mantan senator California pertama dari keturunan Asia Selatan, selama sorotan tidak tertuju padanya?

Kamala Harris rutin bertemu Joe Biden

"Tidak ada yang namanya wakil presiden berhasil," kata Elaine Kamarck, peneliti senior di Brookings Institution. "Wakil presiden naik atau turun berdasarkan catatan presiden yang mereka layani."

Namun, Kamarck yang menulis buku tentang peran wakil presiden, menunjukkan bahwa pekerjaan itu telah berkembang dari sekadar seremonial.

"Itu dulu lelucon, bahwa wakil presiden pergi ke pemakaman di seluruh dunia atas nama presiden," jelas Kamarck dikutip dari AFP, Minggu (31/10/2021).

Akan tetapi, Al Gore mengubah stigma itu dengan mengembang tugas substantif yang biasanya menjadi prioritas Presiden Bill Clinton, katanya.

Setelah itu muncul Dick Cheney, yang pengaruhnya pada George W Bush begitu jelas, sampai dibuatkan film berjudul Vice (2018).

Joe Biden sendiri menunjukkan rasa hormatnya kepada Kamala Harris di depan umum.

Dia rutin makan siang dengan Kamala Harris seminggu sekali, dan stafnya selalu menyebutkan "Pemerintahan Biden-Harris" dalam rilis mereka, meski akhirnya menjadi "Pemerintahan Biden" di berita-berita media.

Biden juga mempercayakan Kamala Harris - yang memegang suara mayoritas Partai Demokrat di Senat - dengan masalah yang sangat sensitif secara politik, yaitu mengatasi akar imigrasi ilegal dalam menghadapi lonjakan kedatangan di perbatasan selatan AS.

Pada Juni, sebagai bagian dari misi ini, Kamala Harris mengunjungi Guatemala dan Meksiko, tetapi dinas luar negeri pertama itu membuatnya dapat rentetan kritik.

Sayap progresif partainya mengecamnya karena terlalu keras setelah dia berkata ke para calon imigran tidak berdokumen, "Jangan datang." Namun, Partai Republik mengatakan itu tidak cukup keras.

Ada juga desas-desus tentang wawancaranya di televisi tentang masalah imigrasi yang tampak gugup dan tidak siap.

Media Washington Examiner yang berhaluan konservatif juga meledek kampanye kepresidenan Kamala Harris yang singkat di primary Demokrat.

"Dia gagal naik ke titik ini, dan jelas bahwa dia sudah mencapai batasnya," tulis Washington Examiner yang dikutip AFP.

Agenda-agenda Kamala Harris

"Karena dia perempuan kulit berwarna pertama... saya rasa dia akan mendapatkan lebih banyak perlawanan dan pengawasan lebih lanjut," kata Kamarck, peneliti wakil presiden.

"Saya tidak berpikir dia membuat kesalahan yang serius. Dan saya pikir itu akan dilupakan dengan relatif cepat."

Untuk saat ini, Kamala Harris sendiri - seperti banyak wakil presiden sebelumnya - tampaknya terlupakan meski memiliki sejumlah agenda.

Pada November, Kamala Harris akan ke Paris untuk melanjutkan upaya rekonsiliasi Biden setelah Perancis marah ketika Australia menandatangani kesepakatan kapal selam nuklir dengan AS.

Kamala Harris juga berpidato, memimpin upacara dan menerima tamu penting, serta berkicau du Twitter yang menunjukkan kasih sayang dengan suaminya Doug Emhoff.

Sementara itu di depan umum, Kamala Harris berpegang teguh pada protokol dan tidak terbuka untuk wartawan. Hal ini tidak mengherankan, karena Gedung Putih memang ekstra hati-hati dalam mengontrol semua komunikasi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/31/141500270/wapres-as-kamala-harris-jarang-disorot-apa-saja-yang-dilakukannya-

Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke