Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 180.000 Nakes di Dunia Meninggal akibat Covid-19, 2.000 dari Indonesia

Kompas.com - 28/10/2021, 19:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa kita tidak di jalur (yang benar)," katanya.

"Kita benar-benar perlu mempercepatnya, atau Anda tahu, pandemi ini akan berlangsung selama satu tahun lebih lama dari yang seharusnya."

People's Vaccine - sebuah aliansi kelompok amal - telah merilis angka baru yang menunjukkan hanya satu dari tujuh dosis yang dijanjikan oleh perusahaan farmasi dan negara-negara kaya yang benar-benar mencapai tujuan mereka di negara-negara miskin.

Aliansi yang terdiri dari Oxfam dan UNAids itu juga mengkritik Kanada dan Inggris karena kedua negara itu mengadakan vaksin untuk populasi mereka sendiri melalui Covax.

Baca juga: Dukung Pencegahan dan Respons Covid-19 Indonesia, AS dan UNICEF Tanda Tangani Kesepakatan Baru

BBC INDONESIA Grafik negara dengan jumlah dosis vaksin terbanyak yang telah disuntikkan.
Angka resmi menunjukkan bahwa awal tahun ini Inggris menerima 539.370 dosis Pfizer dari Covax, sementara Kanada mengambil di bawah satu juta dosis AstraZeneca.

Penasehat Kesehatan Global Oxfam, Rohit Malpani, mengakui bahwa Kanada dan Inggris secara teknis berhak mendapatkan vaksin melalui jalur ini setelah membayar ke mekanisme Covax, namun dia mengatakan itu masih "visa diperdebatkan secara moral" mengingat kedua negara telah memperoleh jutaan dosis melalui perjanjian bilateral mereka sendiri.

Adapun Pemerintah Inggris menunjukkan bahwa negara itu adalah salah satu negara yang telah "memulai" Covax tahun lalu, dengan sumbangan sebesar 548 juta pounds, sekitar Rp 10,6 triliun.

Inggris juga telah mengirimkan lebih dari 10 juta vaksin ke negara-negara yang membutuhkan, dari total total 100 juta yang dijanjikan.

Sementara, pemerintah Kanada menekankan bahwa mereka sekarang telah berhenti menggunakan vaksin Covax.

Menteri Pembangunan Internasional negara itu, Karina Gould, mengatakan: "Segera setelah menjadi jelas bahwa pasokan yang kami dapatkan melalui kesepakatan bilateral kami akan cukup untuk penduduk Kanada, kami mengembalikan dosis telah kami dapatkan dari Covax, sehingga itu dapat didistribusikan kembali ke negara-negara berkembang."

Covax awalnya bertujuan untuk mengirimkan dua miliar dosis vaksin pada akhir tahun ini, tetapi sejauh ini baru mengirimkan 371 juta dosis.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Akan Turun, Seberapa Besar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com