Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bom Siklon" Hantam Sebagian Wilayah AS, 2 Orang Tewas

Kompas.com - 26/10/2021, 08:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

SACRAMENTO, KOMPAS.com - "Bom siklon" melanda California, AS mengakibatkan badai petir hebat, banjir, tiang-tiang listrik dan pohon roboh, serta menewaskan setidaknya 2 orang, sejauh ini, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (26/10/2021).

"Bom siklon" datang dari Samudera Pasifik menghantam kota California, seperti San Fransisco dan Oakland, juga negara bagian Oregon, dan Washington, berlanjut ke wilayah utara lainnya yang lebih jauh, pada Minggu (24/10/2021).

"Bom siklon" itu juga menghantam British Columbia, provinsi paling barat Kanada, yang menyebabkan ribuan orang terpaksa sementara waktu hidup tanpa listrik.

Baca juga: New York Umumkan Keadaan Darurat Akibat Dilanda Badai Ida

Dua orang tewas ketika sebuah pohon tumbang diterjang badai, menimpa kendaraan mereka di dekat kota Seattle, negara bagian Washington.

Ibu kota negara bagian California, Sacramento, yang tidak hujan sama sekali dalam 6 bulan hingga September, mendadak alami banjir setinggi 14 sentimeter, mengalahkan rekor yang telah ada sejak 1880.

Di kota-kota lainnya California badai disebutkan mengakibatkan banjir di jalan hingga setinggi pinggang, menurut foto-foto beredar.

Di Ross, sebuah kota kecil di bagian utara California, kru penyelamat berusaha keras untuk membereskan pohon-pohon tumbang yang tertiup angin topan.

Di dekat San Rafael, California jalan-jalan benar-benar tergenang dengan ketinggian air saat ini menenggelamkan ban kendaraan. Sementara lebih jauh ke selatan di Marin City, kru penyelamat bekerja untuk mengarahkan air ke saluran pembuangan.

Sejak badai topan pada Minggu malam (24/10/2021), hampir 400.000 orang kehilangan aliran listrik karena angin kencang, kata utilitas PG&E.

Baca juga: Badai Ida: Wilayah Pesisir AS Ini Rasakan Dampak Lebih Buruk daripada Badai Katrina

Pemanasan global meningkatkan ancaman cuaca ekstrim

Ahli meteorologi mengatakan lanskap kering di barat AS sulit untuk menyerap hujan lebat, dan genangan air hanya akan merusak permukaan tanah.

Masalah itu diperparah oleh kebakaran hutan besar yang melanda lahan hutan California hingga ribuan kilometer perseg.

"Bekas kebakaran" itu sangat rentan terhadap banjir bandang, karena tidak ada vegetasi yang tersisa untuk menyerap hujan.

Kekeringan selama bertahun-tahun di Amerika Serikat bagian barat telah membuat seluruh petak pedesaan rentan terhadap kebakaran, yang lebih luas dan lebih lama.

Baca juga: Video-video Kuatnya Badai Ida di AS hingga Koyak Atap Rumah Sakit dan Reklame Jalan

Para ilmuwan mengatakan pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil telah memperburuk kekeringan di California.

Ini juga meningkatkan peluang terjadinya cuaca ekstrem dalam segala bentuk.

"Bom siklon" terbentuk ketika tekanan udara turun tiba-tiba saat badai mengumpulkan kekuatan.

Fenomena "bom siklon" tersebut menyedot uap air dari Pasifik dan menciptakan "sungai atmosfer," awan uap yang dapat melepaskan hujan deras, kata ahli meteorologi AccuWeather Jon Porter.

Badai kuat terus bergerak melalui negara bagian pada Senin (25/10/2021), dengan beberapa kota mencatat curah hujan yang terus-menerus.

Baca juga: Louisiana AS Porak-Poranda Diterjang Badai Ida, Kecepatan Angin 209 Km/Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com