Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ada Kompetisi Seks Antara Mahasiswa, Dua Universitas Katolik di Minnesota Diselidiki

Kompas.com - 22/10/2021, 21:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

SAINT PAUL, KOMPAS.com - Dua universitas Katolik di Minnesota tengah diselidiki karena terkait dugaan "kompetisi seks" para mahasiswa pria di asrama kampus.

Sekelompok mahasiswa Saint John's University yang tinggal di Saint Patrick Hall dilaporkan berkompetisi untuk menentukan siapa yang paling banyak melakukan hubungan seksual dengan para wanita di kampus mitra, College of Saint Benedict.

Dua orang yang mengetahui kabar kompetisi seks tersebu berbicara kepada surat kabar mahasiswa, The Record, dengan syarat anonim.

Mereka mengatakan kompetisi seks dijalankan melalui obrolan grup dan dimulai dengan daftar nama semua wanita dari College of Saint Benedict yang harus dirayu oleh para pria dari Saint John's University, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (21/10/2021). 

Baca juga: Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Disuntik Hormon Wanita untuk Menekan Gairah Seks

Para pria juga dikatakan telah menetapkan nilai poin untuk tindakan seks mereka, tetapi informasi spesifik mengenai tindakan tersebut, serta bagaimana kompetisi seks dijalankan, masih dirahasiakan.

Belum diketahui berapa banyak mahasiswa yang berpartisipasi, bagaimana perkembangannya, dan kapan dimulainya kompetisi seks tersebut.

College of Saint Benedict telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut yang pertama kali dilaporkan pada akhir September, menurut juru bicara kampus Katie Alvino.

Karena penyelidikan yang sedang berlangsung, Katie Alvino tidak dapat mengungkapkan sifat tuduhan atau apakah itu melibatkan tindakan kriminal atau kekerasan seksual.

Namun, Alvino kembali menegaskan bahwa pihak kampus menganggap serius dugaan kompetisi seks tersebut.

"Kami tidak akan mentolerir pelanggaran seksual dalam bentuk apapun," katanya kepada Daily Mail.

Baca juga: Ibu Ini Ketagihan Adakan Pesta Seks untuk Anak Laki-lakinya

"Kami menggunakan penyelidik pihak ketiga yang terlatih dan tidak memihak untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab," terangnya.

"Kami berkomitmen untuk menciptakan dan memelihara lingkungan di mana semua anggota masyarakat menghormati hak dan martabat semua manusia," ungkapnya.

Sejumlah mahasiswa College of Saint Benedict mengatakan keprihatinan tentang dugaan kompetisi seks di lingkungan kampus yang saling bermitra tersebut.

Sejumlah mahasiswa yang melaporkan dugaan kompetisi seks tersebut takut oknum tidak sadar bahayanya permainan mereka.

"Kami telah melakukan percakapan dengan banyak teman pria kami tentang hal itu (kompetisi seks)," ucap seorang wanita kepada surat kabar sekolah.

"Sebagian besar para pria (menyiratkan) para perempuan membuat masalah besar, kami dibilang terlalu dramatis dan bahwa kami sedang mencoba untuk menghancurkan kehidupan orang-orang," terangnya.

“Mereka tidak berpikir bahwa komentar atau permainan (kompetisi seks) ini salah. Mereka hanya menganggapnya sebagai bagian dari hidup mereka," ungkapnya.

Baca juga: Berhubungan Seks dengan Murid di Bawah Umur, Guru Ini Ditangkap

"Saya merasa mereka tidak benar-benar mengerti akibat tindakan mereka," kata wanita lainnya.

"Mereka membuat pilihan, kami tidak mencoba untuk menghancurkan hidup mereka. Mereka memilih untuk melakukan tindakan mereka, dan sekarang mereka tidak mengakuinya," ucapnya.

"Saya tidak merusak hidup mereka, mereka menghancurkan hidup mereka sendiri," tambah wanita itu.

Pekan lalu, administrasi kampus mengirim email kepada para mahasiswa berisi peringatan tentang penyelidikan terhadap kompetisi seks, mendorong siapa pun yang memiliki informasi tentang hal itu untuk bicara.

Pihak asrama kampus juga mengadakan pertemuan wajib untuk mengatasi dugaan kompetisi seks tersebut.

"(Pertemuan itu) adalah cara untuk memulai percakapan tentang budaya pemerkosaan dan implikasi dari maskulinitas berbahaya di kampus kami," kata penasihat penduduk Saint Patrick Hall, Liam Miller.

Baca juga: Kepalanya Melubangi Dinding Saat Berhubungan Seks, Wanita Ini Masuk ke Rumah Sakit

"Anda tidak bisa hanya mengatakan 'anak laki-laki akan menjadi anak laki-laki', harus ada pengakuan dan harus ada pertanggungjawaban," imbuh Miller.

Hingga Selasa (20/10/2021), sekolah belum mengidentifikasi mahasiswa yang terlibat dalam dugaan kompetisi seks tersebut.

Jeff Glover, asisten direktur untuk dukungan mahasiswa, mengatakan dia terkejut bahwa kampus belum dapat memperoleh bukti kuat tentang mahasiswa yang terlibat dalam kompetisi seks tersebut.

"Dengan jumlah orang yang mengetahuinya, saya terkejut bahwa kami belum bisa mendapatkan salinan apa pun," kata Glover kepada surat kabar mahasiswa tentang kompetisi seks para mahasiswa pria tersebut.

"Lebih buruk dari pada mencoba berempati dengan orang-orang yang marah tentang hal itu karena belum mampu memberi mereka keadilan langsung yang mereka inginkan dan yang saya inginkan," ujarnya.

"Kadang-kadang ada orang yang menurut saya merasa kami tidak peduli dengan masalah ini, atau kami pikir anak laki-laki akan tetap laki-laki dan kami mencoba untuk menyembunyikan," ungkapnya.

Baca juga: Berhubungan Seks dengan 3 Tahanan, Penjaga Penjara Ini Dipenjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com