Madrasah di Indonesia telah mencapai kesetaraan jender dalam pendaftaran sekolah. Ada juga lebih banyak anak perempuan daripada anak laki-laki di tingkat menengah atas.
Baca juga: Taliban Klaim AS Bakal Beri Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan
Taliban telah mengajukan berbagai alasan untuk tidak mengizinkan anak perempuan Afghanistan kembali ke sekolah menengah.
Tetapi pada akhirnya mereka menggunakan keyakinan konservatif mereka untuk melarang perempuan Afghanistan bekerja atau bersekolah.
“Idenya adalah bahwa tokoh-tokoh seperti Marsudi akan pergi dan menunjukkan: 'Anda mengatakan perempuan tidak mampu dan harus tinggal di rumah dan di sini saya menteri luar negeri Indonesia.' Itu tidak akan seperti ceramah tetapi memberikan contoh yang kuat,” kata seorang diplomat yang mendukung intervensi dari para pemimpin Muslim.
Karim Khan, jaksa kepala pengadilan pidana internasional yang baru diangkat, berbicara di Forum Keamanan Global di Doha, juga secara langsung mendesak Taliban menyadari bahwa mereka mengejar bentuk Islam yang terlalu keras.
“Nabi suci Islam mengatakan dengan sangat jelas bahwa seseorang yang mendidik putrinya akan masuk surga (Jannah). Dia menyuruh Muslim belajar dari Aisyah,” kata Khan yang juga seorang Muslim.
“Ini adalah agama Islam yang sepenuhnya menentang orang-orang yang mengatakan bahwa wanita tidak boleh dididik, yang menargetkan atau menganiaya wanita tanpa alasan seperti jenis kelamin mereka. Al-Quran mengatakan laki-laki adalah pakaian (pelindung) bagi perempuan dan perempuan adalah pakaian bagi laki-laki.”
Baca juga: Taliban Minta Inggris Bayar Ganti Rugi Perang Afghanistan Miliaran Poundsterling
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.