Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umrah bagi Jemaah Indonesia Dibuka Arab Saudi, Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 11/10/2021, 21:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

"Perjalanan ibadah umrah adalah dambaan dan impian setiap umat Muslim, mereka rata-rata yang tinggi semangatnya untuk berangkat usianya di atas 50 tahun. Usia di atas 50 tahun, bahkan 80 tahun, mayoritas ada kendala untuk memenuhi persyaratan vaksinasi."

"Mereka tetap bisa menunaikan ibadah umrah, dengan syarat mereka akan dikarantina. Sedangkan orang-orang yang sudah memenuhi persyaratan vaksinasi dan tes PCR negatif, dapat langsung menunaikan ibadah baik ke Mekkah maupun Madinah.

Syam Resfiadi dari Sapuhi menilai kewajiban karintina selama lima hari "cukup bijak" agar jemaah umrah tak perlu berlama-lama melakukan karantina.

Akan tetapi, epidemiolog Dicky Budiman menegaskan bahwa dengan kebijakan karantina hanya selama lima hari oleh pemerintah Saudi, pemerintah Indonesia perlu memastikan bahwa "harus ada masa karantina juga di Indonesia" sebelum keberangkatan umrah.

Ia merekomendasikan perlu ada masa karantina selama lima hingga tujuh hari sebelum keberangkatan jemaah umrah.

Baca juga: Arab Saudi Buka Pintu Umrah untuk Jemaah Indonesia

Biaya umrah diperkirakan sampai Rp 26 juta

Adanya tambahan prosedur kesehatan dan persyaratan khusus selama pandemi, membuat biaya umrah diperkirakan naik, menurut Firman M Nur dari AMPHURI.

Sebelum pandemi, kata Firman, harga referensi yang menjadi acuan jemaah umrah Indonesia, adalah Rp 20 juta.

Ketika dibuka untuk uji coba pada November 2020 sampai awal Februari lalu, harga referensi menjadi Rp 26 juta.

"Kami lihat jika tidak ada kewajiban karantina itu harga Rp 26 juta masih cukup untuk harga referensi.

"Masalahnya adalah kewajiban karantina setelah pulang dari tanah suci. Di Indonesia masih ada kewajiban karantina setelah pulang dari luar negeri," ujarnya.

Ia berharap jemaah umrah ketika pulang ke tanah air tidak perlu dibebani dengan kewajiban karantina.

"Cukup dengan hasil negatif mereka bisa melakukan karantina di rumah masing-masing, sehingga tidak timbuh harga yang lebih besar," katanya.

Baca juga: Arab Saudi Buka Umrah untuk Indonesia, Ada Karantina 5 Hari Jemaah yang Tak Penuhi Standar Kesehatan

Feby Joko Priharto menyadari keselamatan terhindar dari virus Covid-19 menjadi yang utama. Ia menganggap kenaikan biaya umrah menjadi konsekuensi yang harus ditanggung jemaah umrah.

"Memang kalau dibanding biasanya, sangat tinggi. Biasanya Rp11 juta, Rp15 juta sudah bisa berumrah, sekarang sampai Rp25 juta.

"Namun demikian karena ini merupakan kesempatan bagi kami kaum Muslim untuk recharge setelah sekian lama tidak melakukan ibadah di tanah harran, harapan kami ini masih dapat dilihat kembali bagian mana yang bisa dilakukan efisiensi," ungkap Feby.

Kredibilitas pemerintah Indonesia dipertaruhkan

Epidemiolog dari Universitas Griffith di Australia Dicky Budiman mengingatkan pelaksanaan umrah menjadi uji coba bagi kredibilitas pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan ibadah haji tahun depan.

Ia menyarankan perlu ada masa karantina di Indonesia sebelum keberangkatan umrah dan ketika tiba dari Arab Saudi.

"Ini akan menjamin bahwa orang-orang yang memang beribadah umrah dari Indonesia tidak ada yang nanti kedapatan atau ditemukan positif di Riyadh".

Ia memandang, jika ada jemaah umrah asal Indonesia yang terpapar Covid di Saudi, itu akan "mengurangi kredibilitas kemampuan Indonesia" untuk memonitor warga yang keluar negeri, khususnya ke Arab Saudi.

"Dan apalagi ini adalah masa yang akan menentukan untuk nanti tahun depan, selain ibadah umrah juga ibadah haji," katanya.

Baca juga: Kondisi Tanah Air Membaik, Kemenag Minta ke Dubes Saudi agar Jemaah RI Bisa Umrah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com