Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melbourne Jadi Kota yang Lockdown Terlama di Dunia, 245 Hari

Kompas.com - 05/10/2021, 08:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Melbourne sudah mengalahkan Buenos Aires, ibu kota Argentina sebagai kota yang paling lama mengalami lockdown.

Warga yang tinggal di kota Melbourne sudah menjalani masa lockdown sebanyak 245 hari, hingga Minggu (3/10/2021).

Ini adalah lockdown terlama yang pernah diterapkan di kota mana pun di dunia.

Baca juga: 18 Kasus Baru Covid-19 Muncul, Melbourne Segera Berlakukan Lockdown

Ibu kota Argentina Buenos Aires sebelumnya memegang rekor tersebut, yaitu 234 hari dari 20 Maret sampai 11 November 2020, dan kemudian 10 hari lockdown singkat antara 21 Mei sampai 31 Mei tahun 2021.

Warga yang tinggal di kota Buenos Aires mengalami lockdown selama 244 hari secara total, namun mereka yang tinggal di luar Buenos Aires masih memiliki kebebasan bergerak lebih leluasa dibandingkan mereka yang tinggal di kawasan regional negara bagian Victoria.

Rekor lockdown di Melbourne ini tampaknya masih akan terus berlanjut karena pembukaan kembali baru hanya akan mulai dilakukan jika target vaksinasi dua dosis mencapai tingkat 70 persen dengan perkiraan sekitar tanggal 26 Oktober mendatang.

Berikut enam periode di mana warga Melbourne mengalami pembatasan pergerakan di luar rumah.

  • Lockdown 1: 30 Maret-12 Mei 2020 — 43 hari.
  • Lockdown 2: 8 Juli-27 Oktober —111 hari.
  • Lockdown 3: 12 Februari-17 Februari —5 hari.
  • Lockdown 4: 27 Mei-10 Juni 2021 — 14 hari.
  • Lockdown 5: 15 Juli-27 Juli 2021 — 12 hari.
  • Lockdown 6: 5 Agustus-26 Oktober 2021 — 82 hari

Artinya warga di negara bagian Victoria akan mengalami lockdown selama 267 hari sebelum pembatasan akan dicabut

Menteri Utama Victoria, Premier Daniel Andrews pekan lalu mengatakan tidak tertutup kemungkinan untuk memperpanjang lockdown bila memang diperlukan.

Menurut empat tahap rencana nasional yang dibuat Pemerintah Federal Australia, lockdown masih akan menjadi kebijakan untuk memerangi virus corona sampai seluruh Australia mencapai tingkat vaksinasi 80 persen.

Baca juga: Melbourne Lockdown Lagi, Warga Tetap Ngeyel Berburu Pokemon

Gagalnya kebijakan

Partai oposisi di Melbourne mengkritik kebijakan Pemerintah Victoria mengenai begitu lama dan ketatnya lockdown yang diberlakukan di Melbourne dan di kawasan regional Vicrtoria.

"Lockdown bukanlah pertanda keberhasilan kebijakan. Itu adalah pertanda gagalnya kebijakan," kata pemimpin partai oposisi, Matthew Guy dari Partai Liberal.

"Ini merupakan bencana bagi kota kita, bagi negara bagian ini, bahwa Melbourne sudah begitu lama mengalami lockdown."

Pemimpin partai oposisi di Victoria Matthew Guy  dari Partai Liberal mengatakan, lockdown adalah akibat kegagalan kebijakan pemerintah.ABC NEWS via ABC INDONESIA Pemimpin partai oposisi di Victoria Matthew Guy dari Partai Liberal mengatakan, lockdown adalah akibat kegagalan kebijakan pemerintah.
Premier Andrews mengatakan pernyataan pihak oposisi tersebut "sama sekali tidak relevan" dengan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintahanya.

"Orang bebas untuk bersikap kritis. Namun kalau Anda tidak suka, apa alternatifnya?" katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com