Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Luncurkan 10 Pesawat Termasuk Jet Tempur ke Wilayah Udara Taiwan

Kompas.com - 18/09/2021, 15:21 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - China meluncurkan 10 pesawat termasuk jet tempur ke wilayah udara Taiwan, hanya sehari setelah Inggris, AS, dan Australia bersatu membuat pakta untuk melawan Beijing.

Taipei mengatakan 2 pesawat tempur J-11, 6 pesawat tempur J-16, 1 pesawat anti-kapal selam Y-8, dan 1 pesawat mata-mata Y-8, memasuki zona identifikasi pertahanan udara di dekat Pulau Pratas pada Sabtu (18/9/2021).

Rincian penerbangan pesawat yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan para pasukan China secara singkat meluncur ke zona pertahanan Taiwan sebelum berbalik, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Sabtu (18/9/2021). 

Baca juga: Taiwan Gelar Latihan Udara Berskala Besar, Simulasikan Pesawat Mendarat di Jalan Raya

Pesawat mata-mata dan pesawat anti-kapal selam membuat rute lebih panjang dari yang lain, terbang beberapa mil di sepanjang pantai selatan Taiwan sebelum berbalik dan pergi.

Pemerintah Taiwan telah mengeluh selama satu tahun ini bahwa angkatan udara China mengirim misi berulang di dekat perbatasan negaranya.

Seringkali misi angkatan udara China meluncur di bagian barat daya zona pertahanan udara Taiwan, dekat dengan Pulau Pratas yang dikuasai Taiwan.

Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri memandang dirinya sebagai negara merdeka, tetapi Beijing memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri. Taiwan merupakan rumah pelarian bagi Republik China yang dulunya berperang melawan Partai Komunis.

Ketegangan China-Taiwan di wilayah lalut dan udara meningkat sejak Presiden Xi Jinping bersumpah pada 2019 untuk "menyatukan kembali" Taiwan dengan pusat daratan China, menggunakan kekuatan jika perlu.

Baca juga: Video Jet Tempur China Usir Pesawat Mata-mata AS di Selatan Taiwan


Kebuntuan untuk mengakhiri hubungan tegang China-Taiwan memasuki fase baru pada Kamis (16/9/2021), ketika Australia, Inggris, dan AS mengumumkan pakta pertahanan baru untuk berbagi teknologi militer yang akan mencakup pemberian armada kapal selam nuklir pertama kepada Australia.

Beijing bereaksi dengan marah terhadap kesepakatan itu, mencela "mentalitas Perang Dingin" sekutunya sambil memperingatkan itu berisiko terhadap stabilitas di kawasan Taiwan itu dan dapat menjadikan Australia target serangan nuklir.

Tak lama setelah aliansi diumumkan, menteri pertahanan Australia Peter Dutton mengakui bahwa perang dengan China mungkin terjadi, dengan Taiwan kemungkinan menjadi titik nyala konflik.

Pakta pertahanan 3 negara itu tentang mengamankan "perdamaian" di kawasan Taiwan itu, tegas Dutton, tetapi menambahkan bahwa kemungkinan konflik dengan China "tidak boleh diabaikan".

"China...sangat jelas niat mereka berkaitan dengan Taiwan (dan) Amerika Serikat sangat jelas niat mereka terhadap Taiwan," ujar Dutton.

"Tidak ada yang ingin melihat konflik, tetapi itu perlu dipertanyakan kepada China," ucapnya.

Baca juga: 19 Pesawat Tempur China Dilaporkan Masuk Zona Pertahanan Udara Taiwan

Misi angkatan udara China di wilayah udara Taiwan itu terjadi sehari setelah Taiwan mengusulkan mengeluarkan anggaran pertahanan tambahan sebesar 9 miliar dollar AS (Rp 128,3 triliun) selama 5 tahun ke depan, termasuk untuk rudal baru.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com