Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden dan Xi Jinping Berbicara Lewat Telepon untuk Pertama Kalinya sejak Februari

Kompas.com - 10/09/2021, 10:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden berbicara melalui telepon dengan Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya sejak Februari pada Kamis (9/9/2021).

Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin tersebut membahas perlunya menghindari persaingan antara dua ekonomi terbesar dunia itu mengarah ke konflik.

Hubungan antara Washington dan Beijing sempat berada pada titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Baca juga: China Tanamkan Pemikiran Xi Jinping dalam Kurikulum Pendidikan Nasional

Melansir Reuters, itu adalah panggilan telepon kedua antara keduanya sejak Biden menjabat pada Januari.

Gedung Putih melaporkan, Biden dan Xi melakukan diskusi yang luas dan strategis, termasuk bidang di mana kepentingan kedua negara bertemu.

“Presiden Biden menggarisbawahi kepentingan abadi AS dalam perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan dunia,” kata Gedung Putih.

“Kedua pemimpin membahas tanggung jawab masing-masing negara untuk memastikan persaingan tidak mengarah ke konflik," sambung Gedung Putih.

Baca juga: Xi Jinping Janjikan Redistribusi Kekayaan China, Tekan Orang Kaya demi Kurangi Kesenjangan

Di sisi lain, media pemerintah China melaporkan percakapan antara Biden dan Xi berlangsung terus terang dan mendalam.

Media China menambahkan, Xi mengatakan bahwa kebijakan AS di China-lah yang menimbulkan kesulitan besar pada hubungan antara kedua negara.

Laporan dari media China menambahkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk sering melakukan kontak.

Sejak Biden dan Xi melakukan percakapan via telepon pada Februari lalu, hubungan “Negeri Paman Sam” dan “Negeri Panda” sempat mengalami beberapa kemajuan.

Baca juga: Xi Jinping Desak China Persiapkan Militer di Tengah Kekhawatiran Keamanan Afghanistan

Namun beberapa bulan setelah itu, kedua negara justru saling serang baik itu melakukan kritik bahkan menjatuhkan sanksi pada pejabat masing-masing negara.

Ketika Biden mengumumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan, dia terus berkukuh mempertahankan keputusannya tersebut.

Pemerintahannya menegaskan, mengakhiri perang AS di Afghanistan selama 20 tahun akan memberi para pejabat politik maupun militer fokus pada pada ancaman yang lebih mendesak yang berasal dari kebangkitan China.

Namun, Beijing dengan cepat memanfaatkan penarikan pasukan AS dan sekutunya dari Afghanistan. China lantas mencitrakan Washington sebagai mitra yang berubah-ubah.

Baca juga: Kunjungan Xi Jinping ke Tibet Ancaman bagi India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com