Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Melorotnya Jembatan Golden Gate pada 1987, Dipadati Ratusan Ribu Orang

Kompas.com - 09/09/2021, 16:51 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan ribu orang berdesakan bahu-membahu di Jembatan Golden Gate saat lengkungan lembut jembatan mulai mendatar.

Bunyi logam kemudian bergema di Teluk San Francisco, saat menara megah mulai miring satu sama lain.

Saat menara mencapai titik puncaknya, kabel suspensi utama setebal 3 kaki mengendur.

Jalan terbelah, menjatuhkan gelombang pejalan kaki lebih dari 200 kaki.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Dimulainya Pembangunan Golden Gate Bridge

Hal itu terjadi lebih dari seperempat abad yang lalu. Tepatnya pada tanggal 24 Mei 1987, di Jembatan Golden Gate, yang terletak di San Fransisco, California, AS.

Saat itu, 300.000 orang terjebak dalam kemacetan manusia selama berjam-jam. Mereka, "mendapatkan kesempatan langka" untuk menyeberangi jembatan sepanjang 1,7 mil itu secara massal dengan berjalan kaki.

Hari itu, Golden Gate memang sedang merayakan ulang tahun emasnya.

Tapi, dilansir Mercury News, dengan membludaknya pengunjung, para pejabat dengan cepat menutup jembatan.

Ini membuat setengah juta orang lain yang menunggu untuk menyeberang tidak pernah mendapat kesempatan.

Namun, bobot yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya, menyebabkan bagian tengah jembatan melorot 7 kaki.

Baca juga: Cegah Bunuh Diri, Jembatan Golden Gate Bakal Dipasang Jaring

“Saya bersyukur karena jika yang lain keluar, mungkin jembatan itu akan runtuh,” kata Gary Giacomini, presiden dewan distrik jembatan saat itu pada Associated Press.

Tetapi para insinyur mengatakan setelah itu bahwa jembatan itu tidak pernah ada dalam bahaya runtuh.

Pejabat jembatan bersikeras bahwa alasan distrik jembatan tidak mengizinkan pejalan kaki mengerumuni Golden Gate untuk peringatan 50 tahun saat itu, tidak ada hubungannya dengan ancaman keruntuhan.

Insinyur independen setuju dengan Bauer bahwa secara struktural jembatan itu aman selama perayaan besar terakhir jembatan.

“Itu mungkin beban terbesar yang pernah dilihat jembatan itu,” kata Mark Ketchum, seorang insinyur jembatan San Francisco yang mempelajari Jembatan Golden Gate dari 1989 hingga 1991.

“Tapi itu tidak melebihi kapasitas beban desain jembatan.”

Baca juga: Berburu Foto Sunrise di Golden Gate-nya Indonesia

"Pada jembatan gantung yang terisi penuh seukuran Golden Gate, adalah normal untuk memiliki defleksi hingga 10 kaki," kata Greg Deierlein, seorang profesor teknik sipil dan lingkungan Universitas Stanford.

Insinyur mengatakan jembatan gantung dirancang untuk menekuk dan bergerak lebih dari jembatan lainnya.

Jalan raya, kata Ketchum, tergantung dari dua kabel besar yang dapat meregang dan berayun seperti tempat tidur gantung.

Awalnya, jembatan itu dirancang untuk menahan 4.000 pound untuk setiap kaki jembatan. Dan selama pertengahan 1980-an, beton diganti dengan kerangka baja yang lebih ringan.

Ini meningkatkan kapasitasnya menjadi 5.700 pon per kaki, kata insinyur jembatan selama perayaan ulang tahun ke-50.

Tidak ada yang tahu persis berat pejalan kaki di jembatan pada Mei itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jembatan Golden Gate Mulai Dibangun

Tetapi dengan asumsi rata-rata orang memiliki berat sekitar 150 pon dan menempati sekitar 2,5 kaki persegi dalam kerumunan, akan ada sekitar 5.400 pon untuk setiap kaki panjangnya.

Itu lebih dari dua kali lipat berat mobil dalam lalu lintas bemper-ke-bumper.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com