Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 September dalam Sejarah: Invasi Jerman ke Polandia Picu Perang Dunia II pada 1939

Kompas.com - 01/09/2021, 10:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Pada pukul 04.45 tanggal 1 September 1939, langit sebelum fajar bersinar di atas Laut Baltik.

Namun, suasana hening lantas berganti riuh
saat kapal perang Jerman Schleswig-Holstein menembaki benteng Polandia di Semenanjung Westerplatte.

Pasukan penyerang yang tersembunyi di atas kapal menyerbu garis pantai.

Kapal perang segera menembakkan salvo pertama--dan inilah, serangan dari memicu Perang Dunia II.

Baca juga: Fakta Unik tentang Softdrink dalam Perang Dunia Ii

Dilansir History, tanpa deklarasi perang, 1,5 juta tentara menyerbu perbatasan Nazi Jerman sepanjang 1.750 mil dengan Polandia.

Mereka datang dari utara, selatan dan barat. Melalui darat, udara, dan laut, dalam upaya mendapatkan kembali wilayah yang hilang dalam Perjanjian Versailles dan menjajah tetangganya.

Nazi membanjiri pertahanan Polandia kuno dengan taktik blitzkrieg, atau “perang kilat.

Tank Jerman, Luftwaffe, segera menghancurkan lapangan terbang, mengebom kereta penumpang,dan merobohkan warga sipil tanpa pandang bulu dengan tembakan senapan mesin.

Bom pembakar membakar Katowice, Krakow, dan ibu kota Warsawa.

Melalui laut, kapal perang dan U-boat Jerman menyerang angkatan laut Polandia.

Militer Polandia yang berkekuatan 1 juta orang kekurangan awak dan perlengkapan. Begitu kunonya beberapa unit tentara sehingga kuda kavaleri berlari ke garis depan untuk menghadapi tank lapis baja musuh yang perkasa.

Baca juga: Spesifikasi Panther, Tank Nazi Jerman dalam Perang Dunia II

Kanselir Jerman Adolf Hitler telah mengayunkan pedangnya di Polandia selama berbulan-bulan.

Seperti yang telah dilakukannya sebelum pendudukan negara lain, Hitler mengklaim bahwa etnis Jerman sedang dianiaya di Polandia.

Berbicara beberapa jam setelah tembakan pertama, Hitler mengatakan dia bertindak tegas dalam pembelaan diri yang dapat dibenarkan dalam menanggapi serangan Polandia di tanah Jerman malam sebelumnya.

Serangan-serangan itu tidak diluncurkan oleh Polandia, tetapi merupakan operasi yang diatur dengan hati-hati yang dikelola oleh mesin propaganda Nazi sebagai dalih untuk invasi.

Di kota perbatasan Gleiwitz, operasi SS mengenakan seragam militer Polandia dan menyita salah satu stasiun radio milik Jerman dan menyiarkan pesan anti-Nazi dalam bahasa Polandia.

Tahanan dari kamp konsentrasi Dachau mengenakan seragam Polandia, dibawa ke stasiun radio dan ditembak agar tampak seolah-olah mereka adalah korban baku tembak.

Baca juga: Tank Nazi Perang Dunia II Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Seorang Pensiunan, Aparat Bingung Kasih Hukuman

"Negara Polandia telah menolak penyelesaian damai hubungan yang saya inginkan, dan telah mengajukan banding," tulis Hitler tentang serangan palsu dalam proklamasinya kepada tentara.

"Untuk mengakhiri kegilaan ini, saya tidak punya pilihan lain selain menghadapi kekuatan dengan kekuatan mulai sekarang."

Sepanjang musim panas 1939, Inggris Raya, Prancis, dan Uni Soviet telah melakukan negosiasi untuk membentuk aliansi tiga arah melawan Jerman.

Tetapi pembicaraan terhenti karena penolakan Polandia untuk memberikan hak kepada pasukan Soviet untuk memasuki wilayahnya.

“Dengan Jerman, kami berisiko kehilangan kebebasan,” kata Panglima Polandia Edward Rydz-Smigly,

“Tapi dengan Rusia, kami bisa kehilangan jiwa kami.”

Baca juga: Kisah Misteri: Bagaimana George HW Bush Lolos dari Kanibalisme Jepang dalam Perang Dunia II

Berbagai momen yang terjadi, membuat Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.

Babak baru pun dimulai. Peperangan kembali terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com