LONDON, KOMPAS.com - Pejabat Inggris meninggalkan rincian kontak staf Afghanistan di kedutaan Kabul ketika melarikan diri saat Taliban menunjukkan kemenangan.
Seorang jurnalis dari The Times menemukan dokumen sensitif yang berisi rincian kontak staf kedutaan Afghanistan, beserta nama dan alamat.
Selain itu, The Time juga menemukan CV dari pelamar kerja lokal yang tergeletak begitu saja di lantai kompleks kedutaan Inggris.
Baca juga: Warga Australia Mau Jadi Sponsor Pengungsi Afghanistan, Siap Biayai Penempatan
Koresponden perang Anthony Loyd yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (27/8/2021), melaporkan surat-surat itu ditemukan berserakan di antara abu di halaman belakang gedung kediaman Kedutaan Inggris pada Selasa (24/8/2021).
Saat itu, gedung kedutaan sedang dipatroli oleh Taliban setelah ditinggalkan menyusul Afghanistan yang diambilalih pada 15 Agustus.
Loyd memfoto dokumen sensitif tersebut, tetapi tidak dapat dihapusnya karena ia dikawal oleh Taliban.
The Times berusaha mengubungi kontak dalam dokumen itu dan menemukan bahwa beberapa dari mereka masih menunggu untuk dievakuasi. Sebagian masih terlantar di luar bandara Kabul.
Yang lain, sudah dievakuasi dari Afghanistan atau berhasil melarikan diri dari negara itu sendiri.
Baca juga: Ini yang Terjadi jika AS Tarik Pasukan dari Afghanistan Melewati 31 Agustus
Di antara mereka yang tertinggal adalah 3 staf Afghanistan, dan 8 anggota keluarga, termasuk anak-anak, menurut laporan The Times.
Loyd memberikan rincian staf yang hilang kepada pejabat senior Kantor Luar Neger Inggris yang ditempatkan di dalam bandara Kabul, yang kemudian mengatur evakuasi mereka.
Surat kabar itu menunggu 24 jam sebelum menerbitkan artikel tentang penemuan itu, untuk memastikan ada cukup waktu bagi orang-orang itu untuk dibawa ke tempat yang aman.
Kantor Luar Negeri Inggris menanggapi laporan surat kabar itu dengan berkata, "Selama penarikan kedutaan kami, setiap upaya dilakukan untuk menghancurkan informasi sensitif."
Sementara seorang sumber menambahkan, "Kami berterima kasih kepada The Times karena telah berbagi dengan kami informasi yang diperoleh, dan bekerja dengan kami untuk memungkinkan kami membawa ketiga keluarga ini ke tempat yang aman."
Baca juga: Siapa ISIS-K, Kelompok yang Klaim Bom Kabul Afghanistan?
Namun, fakta bahwa dokumen sensitif yang berisi informasi kontak pribadi staf Afghanistan, yang tertinggal di tempat terbuka di kedutaan yang ditinggalkan menunjukkan bahwa protokol untuk menghancurkan informasi sensitif tidak diikuti dengan baik.
Penemuan itu "menunjukkan bahwa staf di kedutaan Inggris ceroboh dengan nyawa karyawan Afghanistan yang terburu-buru menyelamatkan nyawa mereka sendiri," tulis Anthony Loyd dari The Times.
Keamanan warga Afghanistan yang membantu diplomat dan tentara Barat menjadi terancam, setelah kekuatan internasional berjuang untuk mengeluarkan warganya dari Afghanistan sebelum batas waktu 31 Agustus untuk penarikan pasukan AS dan NATO.
Telah muncul laporan bahwa muncul bahwa Taliban menghentikan warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri, termasuk beberapa yang bekerja dengan kekuatan asing, dari mencapai bandara Kabul.
Baca juga: Trump Sebut Bom Kabul Afghanistan Takkan Terjadi jika Dia Masih Presiden
Penemuan rincian kontak di kedutaan Inggris terjadi ketika Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, pada hari liburan menolak untuk berbicara dengan mitra Afghanistannya.
Saat itu, pembicaraan mengenai evakuasi penerjemah sangat mendesak karena hanya 2 hari sebelum ibu kota direbut kembali oleh Taliban.
Pada Kamis (26/8/2021), ledakan bom bunuh diri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai sekitar 150 lainnya.
AS dan Inggris telah bersumpah bahwa serangan-serangan tersebut, yang diklaim sebagai tanggung jawab afiliasi ISIS, tidak akan mempengaruhi upaya evakuasi.
Peringatan telah dikeluarkan sebelum serangan bahwa kerumunan ribuan orang yang berkumpul di dekat bandara dalam upaya putus asa untuk mengamankan jalan keluar yang aman dari Afghanistan dapat menjadi target serangan.
Baca juga: Kenapa Batas Biden Menarik Pasukan dari Afghanistan 31 Agustus? Bagaimana jika Telat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.