Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi jika AS Tarik Pasukan dari Afghanistan Melewati 31 Agustus

Kompas.com - 27/08/2021, 19:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KABUL, KOMPAS.com - Tenggat waktu tanggal 31 Agustus bagi penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan semakin dekat. Muncul pertanyaan mengenai apa yang akan terjadi sesudah tanggal tersebut.

Untuk memahami sepenuhnya apa arti tenggat itu, mari kita kembali lagi ke saat batas waktu itu diumumkan.

Baca juga: Kenapa Batas Biden Menarik Pasukan dari Afghanistan 31 Agustus? Bagaimana jika Telat?

Siapa yang menentukan tenggat 31 Agustus?

Bulan Juli, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa misi militer Amerika Serikat di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus.

Itu berarti penarikan pasukan akan selesai 11 hari lebih cepat dari rencana semula.

Setelah terpilih sebagai presiden tahun lalu, Biden menetapkan tanggal 11 September sebagai tenggat waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Tanggal 11 September juga bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan teroris di Amerika Serikat di tahun 2001.

Mantan presiden AS Donald Trump sebelumnya menetapkan tenggat waktu 1 Mei sesuai dengan perjanjian damai yang dicapai pemerintahannya dengan Taliban tahun lalu.

Mengapa 31 Agustus?

Ketika Presiden Biden mengumumkan percepatan tenggat waktu, dia mengatakan "lebih cepat berarti lebih aman" bagi pasukan AS.

Biden mengatakan bahwa perang di Afghanistan adalah "perang yang tidak mungkin dimenangkan" dan konflik "yang tidak memiliki solusi militer sama sekali."

"Berapa ribu lagi putra-putri Amerika yang akan kita korbankan," katanya menjawab seruan agar Amerika memperpanjang operasi militer di sana."

Baca juga: Dulu Lawan Kini Kawan, Kenapa Rusia Berbalik Dukung Taliban?

Negara-negara Uni Eropa, termasuk sekutu AS yaitu Jerman dan Inggris sudah mendesak adanya batas waktu yang lebih panjang untuk melakukan evakuasi dari Afghanistan.

Namun, Biden tetap bersikeras dengan tenggat waktu Agustus walau kemudian dibicarakan lagi di KTT Darurat negara-negara G7 yang berlangsung virtual.

Negara-negara Eropa akhirnya tidak memiliki pilihan lain kecuali mengikuti tenggat waktu tersebut.

Apa yang terjadi di Afghanistan setelah 31 Agustus?

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengatakan militernya akan terus melakukan evakuasi dari Bandara Kabul sampai tanggal 31 Agustus bila diperlukan, dan sesudahnya itu mereka tidak melakukan hal tersebut lagi.

"Bila ada warga AS yang masih ada di sana dan memerlukan bantuan, maka pemerintah AS akan melakukan apa yang kami lakukan setiap hari di seluruh dunia, dan akan berusaha membantu. Saya tidak melihat kemungkinan keterlibatan militer dalam bantuan seperti itu," kata juru bicara Pentagon kepada wartawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com