"Saya tidak ingin memberikan harapan bahwa kami akan terbang ke negeri itu untuk menjemput orang."
Untuk saat ini, militer AS melakukan koordinasi seluruh perjalanan udara dari Bandara Kabul.
Baca juga: Kenapa Amerika Meninggalkan Afghanistan sehingga Taliban Merajalela? Begini Ceritanya...
Beberapa hari lalu, Taliban menolak kemungkinan pasukan asing masih bisa berada di Afghanistan untuk terus membantu evakuasi setelah tanggal 31 Agustus.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kepada jaringan televisi Inggris, Sky News, bahwa akan ada "konsekuensi" bila pasukan asing masih bertahan di sana setelah tenggat waktu, dan hal ini akan dipandang sebagai "perpanjangan pendudukan".
"Bila AS atau Inggris mencoba mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya adalah tidak. Atau akan ada konsekuensi," katanya.
Di Twitter, Shaheen menulis bahwa "mereka yang memiliki dokumen sah" bisa terbang dari Bandara Kabul dengan menggunakan pesawat komersial setelah tanggal 31 Agustus.
2/3
— Suhail Shaheen. ???? ???? ????? (@suhailshaheen1) August 25, 2021
The IEA delegation said foreign troops should withdraw by the deadline. It will pave the way for resumption of civilian flights.People with legal documents can travel through commercials flights after 31 August.
German delegation emphasized on continuation of humanitarian
Namun, masih belum jelas apakah ada maskapai penerbangan yang mau terbang ke bandara yang dikuasai oleh kelompok militan ini.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan sedikitnya 4.500 warga negara AS dan keluarganya sudah dievakuasi dari Afghanistan sejak pertengahan Agustus dan Deplu sudah menghubungi sekitar 1.500 lainnya yang masih berada di sana.
Baca juga: Kenapa Taliban Tidak Membantu Palestina dan Tak Menyerang Israel?
Dalam jumpa pers di Washington, Blinken mengatakan tidak ada batas waktu dalam usaha membantu mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan, apakah mereka warga AS atau bukan, dan pertolongan akan terus berlanjut "sepanjang masih dibutuhkan".
Militer AS mengatakan mereka memfokuskan diri untuk menarik pasukan mereka dari Afghanistan dalam dua hari terakhir menjelang 31 Agustus.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan batas waktu untuk mengevakuasi orang adalah sampai menit terakhir di bulan Agustus.
Perancis mengatakan akan mendorong evakuasi agar berlangsung selama mungkin, tetapi mungkin ini akan berakhir dalam beberapa hari mendatang.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan negerinya akan membantu warga Afghanistan meski nanti tenggat waktu sudah berlalu.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.
Baca juga: Kenapa Taliban Tak Terkalahkan di Afghanistan 2021? Ini 3 Sebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.