Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Taiwan Terima Vaksin Covid-19 Medigen, Produksi Dalam Negerinya yang Kontroversial

Kompas.com - 24/08/2021, 15:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

TAIPEI, KOMPAS.com - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menerima dosis pertama vaksin virus corona yang dikembangkan di dalam negeri pulau itu pada Senin (23/8/2021), menandai peluncurannya ke publik.

Vaksin Covid-19 Taiwan, yang dibuat oleh Medigen Vaccine Biologics Corp., mendapat persetujuan darurat oleh regulator pada Juli. Proses itu disebut menggunakan jalan pintas, yang memicu tentangan sengit dari komunitas medis dan ilmiah Taiwan.

Baca juga: Menlu Taiwan Tuding China Ingin Meniru Taliban

Regulator Taiwan melewati studi skala besar dan jangka panjang yang biasanya digunakan dalam prosedur untuk menyetujui vaksin.

Sebaliknya, mereka membandingkan tingkat antibodi yang dapat dihasilkan oleh vaksin Medigen dengan vaksin AstraZeneca, yang telah disetujui oleh banyak pemerintah dan telah menjalani tiga tahap uji klinis penuh.

Vaksin subunit protein Medigen dua dosis menggunakan sepotong virus corona untuk mengajari tubuh meningkatkan respons imun.

Keputusan untuk memberikan persetujuan berdasarkan standar baru mendorong seorang ahli dari komite penasihat vaksin mengundurkan diri.

Kritikus mengatakan memberikan persetujuan sebelum menyelesaikan uji klinis penuh, tidak memberikan informasi yang memadai tentang seberapa efektif vaksin di dunia nyata dalam melindungi dari Covid-19. Meski studi awal mungkin menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Tingkat antibodi dalam darah diketahui berkorelasi dengan perlindungan dari penyakit, tetapi para ilmuwan belum mengetahui tingkat pastinya.

Baca juga: Taiwan Bantu 105 ABK Indonesia yang Terdampar di Perairan Kembali ke Tanah Air

Regulator Taiwan mengatakan Medigen akan diminta menyerahkan data kemanjuran dunia nyata dari vaksinnya dalam waktu satu tahun setelah persetujuan.

Mereka mengatakan ketika menyetujui vaksin bahwa data yang diberikan oleh Medigen menunjukkan bahwa vaksin itu menghasilkan 3,4 kali tingkat antibodi penetralisir seperti vaksin AstraZeneca.

Melansir AP, Tsai menerima dosis vaksin pertamanya pada Senin (23/8/2021) pagi di sebuah gimnasium di Universitas Nasional Taiwan di Taipei.

Seperti pasien lain, dia check in untuk janji temunya dengan memasukkan kartu asuransi kesehatan nasionalnya ke dalam sistem komputer.

Setelah seorang perawat memberinya suntikan, dia memberikan tanda OK dengan tangannya.

Hingga Jumat lalu, 40 persen dari populasi Taiwan yang berjumlah 23 juta telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Baca juga: Taiwan Tidak Akan Runtuh Seperti Afghanistan jika Diserang, Klaim PM Su Tseng

Kebijakan vaksinasi di pulau itu adalah memprioritaskan suntikan pertama, dengan hanya kelompok yang paling berisiko pada awalnya mendapatkan dua dosis penuh, seperti pekerja medis.

Capaian vaksinasi itu merupakan lompatan besar dari Mei, ketika kurang dari 5 persen populasi pulau itu telah menerima vaksin.

Taiwan sebagian besar tetap bebas dari Covid-19 selama satu setengah tahun selama pandemi sampai wabah yang didorong oleh varian alfa menyebar ke seluruh pulau pada Mei, mendorong penguncian skala besar.

Pada saat itu, Taiwan hanya menerima sekitar 700.000 dosis vaksin yang telah dibelinya. Namun, pemerintah pulau itu langsung dapat memperoleh sekitar 5 juta vaksin yang disumbangkan oleh Jepang dan Amerika Serikat.

Baca juga: Netizen China Klaim Kalahkan AS di Olimpiade, Akui Medali Taiwan dan Hong Kong sebagai Miliknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com