Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Bantu 105 ABK Indonesia yang Terdampar di Perairan Kembali ke Tanah Air

Kompas.com - 21/08/2021, 14:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Rilis

TAIPEI, KOMPAS.com – Pemerintah Taiwan membantu 105 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia yang terdampar di perairan sekitar Taiwan untuk kembali ke Indonesia dengan pesawat khusus.

Pada Maret, Kementerian Luar Negeri Taiwan mendapatkan laporan dari Kantor Perwakilan Perdagangan dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei bahwa ada banyak ABK Indonesia di kapal asing di perairan dekat Taiwan yang kontraknya telah berakhir.

Namun, pemilik kapal dan negara tempat kapal terdaftar tersebut belum menangani mereka dengan baik.

Baca juga: Taiwan Tidak Akan Runtuh Seperti Afghanistan jika Diserang, Klaim PM Su Tseng

Hal ini membuat para ABK kesulitan untuk kembali ke tanah air dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.

KDEI memahami, untuk memastikan keamanan anti-pandemi di perbatasan, Taiwan hanya mengizinkan kapal Taiwan dan ABK asing di kapal yang diinvestasikan dan dioperasikan oleh Taiwan untuk bertukar ABK di Taiwan.

Akan tetapi KDEI masih berharap Taiwan bisa mempertimbangkan alasan kemanusiaan untuk membantu memulangkan para ABK Indonesia kembali ke kampung halamannya.

Setelah menerima laporan tersebut, Pemerintah Taiwan segera mengadakan rapat koordinasi antar-kementerian untuk mengklarifikasi hak dan tanggung jawab terkait, serta mengembangkan rencana bantuan.

Menurut Konvensi Internasional tentang Perburuhan Maritim atau Maritime Labour Convention dan peraturan terkait lainnya, pemulangan ABK asing di kapal asing adalah tanggung jawab pemilik kapal, negara tempat kapal terdaftar, dan negara dari awak kapal.

Baca juga: Netizen China Klaim Kalahkan AS di Olimpiade, Akui Medali Taiwan dan Hong Kong sebagai Miliknya

Meski tidak dapat menjalankan yurisdiksi atas kapal asing terkait, pemerintah Taiwan membantu ABK Indonesia yang terdampar di laut untuk kembali ke tanah air.

Hal itu dilakukan Taiwan dengan mempertimbangkan perlindungan hak asasi manusia internasional dan demi melaksanakan semangat bantuan kemanusiaan sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Kementerian Luar Negeri Taiwan lantas berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan kantor Administrasi Pelabuhan Taiwan untuk mengembangkan rencana evakuasi.

Perencanaan tersebut juga melibatkan beberapa unit lainnya dan mendapat arahan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Taiwan.

ABK Indonesia menunggu penerbangan mereka di Bandara Internasional Kaohsiung, Taiwan, dengan tujuan Indonesia pada Jumat (20/8/2021)KEMENTERIAN LUAR NEGERI TAIWAN ABK Indonesia menunggu penerbangan mereka di Bandara Internasional Kaohsiung, Taiwan, dengan tujuan Indonesia pada Jumat (20/8/2021)

Setelah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan KDEI dan agen pelayaran kapal asing di Taiwan rencana pemulangan ABK Indonesia mulai dilaksanakan.

Baca juga: Serang Majikan, Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Ditangkap Polisi

Rencana tersebut disusun sambil mempertimbangkan keamanan pencegahan pandemi di perbatasan dan berpegang pada prinsip kemanusiaan.

Setelah itu, para ABK dikumpulkan di pelabuhan Kaohsiung. Mereka dibawa melalui transit non-entry jalur anti-pandemi lalu menuju Bandara Internasional Kaohsiung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com