Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Mulai Pulangkan Warganya dan Staf Kedubes dari Afghanistan

Kompas.com - 14/08/2021, 11:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Spanyol pada Jumat (13/8/2021) mulai memulangkan beberapa warganya yang tersisa serta staf Kedutaan Besar di Kabul, ibu kota Afghanistan.

Evakuasi dilakukan di tengah gelombang serangan Taliban yang meningkat.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengisyaratkan, "Permulaan pemulangan personel kedutaan, orang-orang Spanyol yang masih berada di negara itu, serta orang-orang Afghanistan dan keluarga mereka yang bekerja di pihak kami," dikutip dari AFP.

Baca juga: Inggris Kirim 600 Tentara untuk Evakuasi Warganya dari Afghanistan

"Spanyol siap untuk segala kemungkinan, termasuk mengosongkan kedutaan jika perlu," lanjutnya.

Selain orang-orang di kedutaan, masih ada enam warga Spanyol di Afghanistan pada Jumat, kata Kemenlu Spanyol.

Kemenlu bekerja dengan kementerian lain untuk mengoordinasikan pemindahan warga Afghanistan yang berkolaborasi dalam misi militer dan proyek kerja sama Spanyol di Afghanistan.

Sejak 2014, Spanyol telah memberikan status pengungsi kepada 55 penerjemah Afghanistan dan kerabat mereka, menurut Kementerian Dalam Negeri.

Kemendagri Spanyol akan memproses setiap permohonan perlindungan internasional yang dibuat oleh penerjemah Afghanistan, dan orang lain yang bekerja untuk Spanyol setelah mereka tiba di Spanyol, kata sumber Kementerian Dalam Negeri kepada AFP.

Baca juga: AS Kirim 3.000 Tentara untuk Evakuasi Staf Kedubes di Afghanistan

Seorang sumber Kementerian Pertahanan mengatakan kepada AFP, mereka sedang bekerja pada kemungkinan membawa penerjemah dan orang lain yang bekerja dengan pasukan Spanyol di Afghanistan dibawa ke Spanyol, tetapi tidak menentukan waktunya.

Spanyol menarik pasukan terakhirnya dari Afghanistan pada Mei 2021 setelah misi yang berlangsung hampir 20 tahun, di mana sekitar 100 tentara Spanyol gugur di medan perang.

Amerika Serikat dan negara-negara lain seperti Inggris, Norwegia, dan Denmark telah mengumumkan rencana untuk mengevakuasi personel kedutaan dan warga dari Afghanistan.

Baca juga: Taliban Menggila, Inggris Minta Semua Warganya Tinggalkan Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com