Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Turki Tewaskan 38 Orang, Erdogan Kunjungi Para Korban

Kompas.com - 14/08/2021, 08:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KASTAMONU, KOMPAS.com - Korban tewas akibat banjir Turki mencapai 38 orang hingga Jumat (13/8/2021). Presiden Recep Tayyip Erdogan lalu mengunjungi salah satu kota dengan dampak terparah.

Erdogan memimpin doa bagi para korban dan mendesak pemerintahannya segera memberi bantuan.

Dalam pembaruan terkini, Badan Bencana Pemerintah (AFAD) melaporkan bahwa 32 orang tewas di provinsi Kastamonu sepanjang Laut Hitam, dan 6 orang lainnya tewas di dekatnya, Sinop.

Baca juga: Turki Dilanda Bencana Kebakaran Terburuk, Erdogan Marah Ada Tagar #HelpTurkey

Sementara itu jumlah orang hilang belum diketahui berapa.

Erdogan tampak sedih dan memanjatkan doa ketika menghadiri pemakaman bagi para ratusan korban di kota Kastamonu.

"Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa sebagai negara secepat mungkin, dan bangkit dari keterpurukan," kata Erdogan kepada orang banyak.

"Kita tidak bisa mengembalikan warga yang kita meninggal, tetapi negara kita memiliki sarana dan kekuatan untuk mengkompensasi mereka yang kehilangan orang-orang tercinta."

Para ilmuwan percaya bahwa bencana alam seperti ini menjadi lebih intens, karena pemanasan global yang disebabkan polusi udara.

Turki sebagai negara garis depan dalam pertempuran melawan perubahan iklim, menimbulkan tantangan bagi Erdogan dua tahun sebelum pemilihan umum.

Baca juga: “Kuburan Mobil” di Zhengzhou, Gambaran Mengerikan Kekuatan Banjir China

Banjir terburuk

Sejumlah warga menuding kurangnya peringatan yang tepat dari para pejabat setempat tentang bahaya badai masuk, membuat banjir Turki kali ini sangat parah.

"Mereka menyuruh kami memindahkan mobil tetapi mereka tidak memberitahu untuk menyelamatkan diri atau anak-anak kami," keluh warga provinsi Kastamonu, Arzu Yucel, kepada kantor berita DHA.

"Kalau mereka melakukannya, aku bisa membawa mereka dan pergi dalam lima menit. Mereka bahkan tidak memberi tahu kami bahwa sungai itu meluap," kata wanita tua tersebut dikutip dari AFP.

Beberapa penduduk lama di wilayah itu mengatakan, banjir tahun ini adalah yang terburuk yang bisa mereka ingat.

"Saya berusia 75 tahun dan belum pernah melihat hal seperti ini," ujar warga provinsi Batin, Adem Senol, kepada kantor berita Negara Anadolu.

"Airnya naik lebih tinggi dari jendela kita, mematahkan pintu kita, bahkan tembok," katanya.

"Itu aliran yang kuat, cukup untuk menyapu rumah."

Baca juga: Tak Hanya Pemanasan Global, Ini 5 Penyebab Banjir Eropa 2021 Sangat Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com