Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi PM Malaysia Muhyiddin Kritis, Siapa Calon Penggantinya?

Kompas.com - 07/08/2021, 19:33 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Statusnya yang sangat dihormati oleh kubu pemerintahan dan oposisi menjadikan dia sebagai kandidat kuat kompromi untuk menjadi PM Interim Malaysia hingga pemilu digelar.

Ku Li sendiri telah menyatakan berkali-kali kesediaannya jika diminta untuk memimpin Malaysia.

Baca juga: Raja Malaysia Kecewa Berat, Desak PM Muhyiddin Segera Mundur

3. Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim masih menanti kapankah mimpinya menjadi orang nomor satu Malaysia akan tercapai. Anwar yang telah menunggu selama 23 tahun termasuk dua kali dijegal masih menjadi calon kuat PM Malaysia.

Mengantongi 88 parlementarian, koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar adalah yang terbesar di parlemen Malaysia.

Sangat besar kemungkinan Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah memintanya membentuk pemerintahan baru jika koalisi Perikatan Nasional kolaps.

Akan tetapi, jalan Anwar tidaklah mudah. Walau saat ini sekitar 119 parlementarian tidak mendukung Muhyiddin, bukan berarti 31 lain di luar koalisi Pakatan otomatis mendukung Anwar.

Sudah menjadi rahasia terbuka jika mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak akan pernah mendukung Anwar sebagai PM.

Mahathir dengan partainya, Pejuang, dan sekutu politiknya, partai regional Warisan dari Sabah, memegang 12 kursi krusial parlemen.

Anwar yang telah berkali-kali mengeklaim mayoritas parlemen dapat menggalang dukungan dari blok UMNO anti-Muhyiddin yang dipimpin Zahid.

Namun, kerja sama politik dengan blok Zahid yang termasuk mengikutsertakan mantan Perdana Menteri Najib Razak, akan ditentang habis-habisan oleh mitra koalisi Pakatan,

Partai Aksi Demokratik (DAP) yang kukuh menyatakan tidak akan berkoalisi dengan Zahid dan Najib yang dibelit puluhan kasus korupsi.

Baca juga: Mahathir Gabung Anwar Ibrahim Tuntut Muhyiddin Lengser dari Kursi PM Malaysia

4. Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad

Eks Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (kanan) dan anggota oposisi parlemen, Anwar Ibrahim (kiri), berpidato saat memimpin protes menuntut pengunduran diri PM Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur, Senin (2/8/2021).AFP PHOTO/ARIF KARTONO Eks Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (kanan) dan anggota oposisi parlemen, Anwar Ibrahim (kiri), berpidato saat memimpin protes menuntut pengunduran diri PM Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur, Senin (2/8/2021).
Nama Mahathir masih diperhitungkan, walau berkemungkinan kecil menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia untuk ketiga kalinya.

Dr M, demikian dia sering dijuluki, muncul sebagai kandidat setelah dia mengajukan usul pembentukan Dewan Pemulihan Nasional, dengan anggota terdiri dari politisi lintas partai kubu pemerintahan dan oposisi serta teknokrat.

Mahathir menilai, dewan non partisan ini menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis politik dan kesehatan berkepanjangan yang mendera "Negeri Jiran”.

Dewan ini memiliki kemiripan dengan Dewan Operasi Nasional yang memimpin Malaysia ketika masa darurat politik dari tahun 1969 hingga 1971.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com