Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Filantropi Pengusaha Kaya China Makin Tinggi, Murni Tulus atau Ditekan Partai Komunis China?

Kompas.com - 17/07/2021, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

Kegiatan yang biasa dilakukan para pengusaha ini, seperti mengumpulkan kekayaan besar, mengekspresikan individualitas mereka, memulai yayasan amal dan lembaga pendidikan atas nama mereka, semakin tidak mungkin "ditoleransi" di China.

Pesan terus-menerus dari media pemerintah sejak Presiden Xi Jinping mengunjungi museum yang didirikan pengusaha dan filantropis Zhang Jian, memberi isyarat pada miliarder China bahwa mereka harus "sejalan".

Orang kaya China, memang disebut meraup untung sampai 1,5 triliun dollar AS, yang belum pernah terjadi sebelumnya, ke dalam kekayaan mereka di puncak pandemi Covid-19 pada 2020.

Di sisi lain, mereka juga menderita kerugian sebesar 16 miliar dollar AS untuk kekayaan mereka pada paruh pertama tahun 2021.

Baca juga: Sebut Presiden Kenya seperti Monyet, Pengusaha China Dideportasi

Tapi tindakan keras dan peraturan China, meningkatkan tekanan bagi mereka untuk menemukan semangat filantropi, yakni menyumbang untuk masyarakat.

Dorongan bagi pengusaha China untuk melonggarkan dompet mereka dan memberikan sumbangan kepada masyarakat, dituangkan dalam rencana lima tahun terakhir pemerintah yang disetujui pada Maret lalu.

Aturan menganjurkan "penciptaan kesejahteraan publik", dan mempromosikan amal sebagai alat distribusi kekayaan.

Disebut sebagai "distribusi ketiga", sumbangan ini masuk dalam rencana yang diarahkan untuk pembenahan sistem pendidikan China.

Ini juga ditujukan untuk "mempercepat pengembangan bakat" dalam sains, teknologi, pertanian, dan kedokteran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Global
Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com