PRETORIA, KOMPAS.com – Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menyerahkan diri ke polisi untuk memulai hukuman penjara karena menghina pengadilan.
Diberitakan sebelumnya, mantan Presiden Afrika Selatan berusia 79 tahun itu dijatuhi hukuman 15 bulan penjara karena menghina pengadilan.
Pada 29 Juni, pengadilan tinggi Afrika Selatan memutuskan bahwa Zuma terbukti bersalah karena selalu mangkir untuk muncul dalam penyelidikan kasus korupsi awal tahun ini.
Baca juga: Mantan Presiden Afrika Selatan Tolak Hukuman, Dijaga Massa Bersenjata
Setelah vonis dijatuhkan, Zuma diminta untuk menyerahkan diri dalam waktu lima hari tepatnya pada Minggu (4/7/2021).
Jika dalam kurun waktu itu dia tidak menyerahkan diri, polisi akan menangkapnya dan membawanya ke penjara.
Namun, Zuma menolak untuk menyerahkan diri pada Minggu dan batas waktu baginya untuk menyerahkan diri diperpanjang hingga Rabu (7/7/2021) tengah malam.
Kini, pada Rabu malam waktu setempat, dia menyerahkan diri ke penjara dekat rumahnya di provinsi KwaZulu-Natal sebagaimana dilansir BBC.
Baca juga: Skandal Korupsi Afrika Selatan, Mantan Presiden Dipenjara 15 Bulan karena Mangkir
"Presiden Zuma telah memutuskan untuk mematuhi perintah penahanan," kata yayasan Zuma dalam sebuah pernyataan singkat.
Putri Zuma, Dudu Zuma-Sambudla, menulis di Twitter bahwa ayahnya dalam perjalanan ke penjara dan masih bersemangat.
Afrika Selatan belum pernah melihat mantan presiden dipenjara sebelumnya.
Zuma dijatuhi hukuman 15 bulan penjara oleh pengadilan pada 29 Juni karena menentang instruksi memberikan penyelidikan kasus korupsi.
Zuma, yang juga merupakan pengusaha, dituduh berkonspirasi dengan beberapa politikus untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan saat dia menjabat.
Baca juga: Afrika Selatan dalam Tekanan Ekstrem Varian Delta Saat Program Vaksin Covid-19 Berjalan Lambat
Tetapi Zuma telah berulang kali menyangkal tuduhan itu dan mengatakan bahwa dia adalah korban konspirasi politik.
Meskipun ia dipaksa mundur dari jabatannya oleh partainya sendiri pada 2018, dia tetap memiliki pendukung yang setia, terutama di provinsi asalnya, KwaZulu-Natal.
Pada Minggu, orang-orang berkumpul dan membentuk “perisai manusia” di luar rumah megah Zuma untuk mencegah penangkapannya.
Kerumunan serupa terjadi sebelum Zuma akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri pada Rabu.
Baca juga: Pemerintah Afrika Selatan Ingin Legalkan Perempuan Punya Banyak Suami, Begini Reaksi Warganya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.