Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Johnson & Johnson Diklaim Bisa Beri Kekebalan Lebih Lama

Kompas.com - 02/07/2021, 16:08 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Vaksin Johnson & Johnson diklaim bisa memberikan kekebalan lebih lama dan perlindungan yang lebih memadai dalan menghadapi Covid-19 varian delta.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN pada Kamis (1/7/2021), pihak Johnson & Johnson punya kekuatan yang lebih baik dibanding lainnya.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Johnson & Johnson Beri Perlindungan dari Varian Delta

"Data saat ini menunjukkan, selama delapan bulan, vaksin tunggal Johnson & Johnson menghasilkan respons antibodi penetralisir yang kekuatannya tidak berkurang," ujar Dr. Mathai Mammen, kepala penelitian dan pengembangan vaksin Johnson & Johnson.

"Kami mengamati peningkatan vaksin ini dari waktu ke waktu," tambahnya.

Perusahaan itu mengatakan, satu dosis vaksin Johnson & Johnson, memunculkan respons antibodi yang bertahan lama dan menghasilkan sel-sel kekebalan--yang disebut sel-T--yang bertahan delapan bulan juga.

Baca juga: Vaksin Johnson & Johnson Dinilai Efektif Lawan Semua Varian Covid-19

Dr. Dan Barouch dari Beth Israel Deaconess Medical Center dan Harvard Medical School dan rekan-rekannya, juga menguji darah yang diambil dari 20 sukarelawan pada tahap awal atau uji coba vaksin Fase 1/2.

"Data ini menjanjikan dan meyakinkan," kata Barouch pada CNN.

“Data menunjukkan bahwa respons sel T, termasuk sel T CD8+ yang mencari dan menghancurkan sel yang terinfeks, bertahan selama jangka waktu delapan bulan,” kata perusahaan itu, tanggapi penelitian Barouch.

Baca juga: Menag Usahakan Indonesia Dapat Vaksin Johnson and Johnson untuk Jemaah Haji 2021

Pfizer/BioNTech dan Moderna, sebelumnya sama-sama mengatakan bahwa vaksin dua dosis mereka melindungi setidaknya selama enam bulan.

Meski begitu, para peneliti di Universitas Washington di St. Louis menyatakan, perlindungan yang didapat dari vaksin harus bertahan lebih lama dari itu, bahkan selama bertahun-tahun.

Di sisi lain, Barouch dan timnya juga sempat menguji darah dari sukarelawan yang divaksinasi terhadap varian virus yang paling mengkhawatirkan, termasuk varian Delta, Beta, dan Gamma, dengan vaksin Johnson & Johnson.

Hasilnya di luar dugaan.

Baca juga: Vaksin Johnson & Johnson akan Ditinjau CDC, Setelah Laporan Pembekuan Darah

“Kami melihat cakupan antibodi penetralisir yang kuat dari varian tersebut,” kata Barouch.

"Antibodi penetralisir adalah protein sistem kekebalan yang menonaktifkan virus sebelum dapat bereplikasi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com