Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Bukti Kuat Efektivitas Ivermectin sebagai Obat Covid-19, Oxford Gelar Uji Klinis Terbesar di Dunia

Kompas.com - 27/06/2021, 13:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Ivermectin menjalani uji klinis terbesar di dunia mulai minggu ini, untuk menyelidiki potensinya sebagai pengobatan Covid-19 untuk pemulihan di rumah atau di luar pengaturan rumah sakit.

Penyelidikan ini merupakan bagian dari Platform Randomized Trial of Treatments in the Community for Epidemic and Pandemic Illnesses (PRINCIPLE), di Inggris.

Baca juga: 4 Hoaks Pengobatan Covid-19 di India dan Fakta Sebenarnya

Penyelidikan yang dipimpin oleh Universitas Oxford ini, akan melihat efektivitas Ivermectin sebagai perawatan untuk orang-orang yang lebih berisiko terkena penyakit serius akibat Covid-19. Termasuk khasiatnya untuk mempercepat pemulihan, mengurangi keparahan gejala, dan mencegah perlunya masuk rumah sakit.

Studi ini sejauh ini telah merekrut lebih dari 5.000 sukarelawan dari seluruh Inggris.

Ivermectin adalah obat anti-parasit yang aman dan secara luas digunakan global untuk mengobati infeksi parasit.

Dengan sifat antivirus yang diketahui, ivermectin telah terbukti mengurangi replikasi SARS-CoV-2 dalam penelitian laboratorium.

Studi percontohan kecil menunjukkan bahwa pemberian awal dengan ivermectin dapat mengurangi viral load (virus dalam darah), dan durasi gejala pada beberapa pasien dengan Covid-19 ringan.

Ivermectin digunakan secara rutin di beberapa negara untuk mengobati Covid-19. Tapi, masih sedikit bukti dari uji coba terkontrol acak skala besar, yang menunjukkan ivermectin dapat mempercepat pemulihan dari penyakit atau mengurangi rawat inap di rumah sakit.

Baca juga: Vaksinasi Lambat, Gelombang Ketiga Covid-19 Menyebar Brutal di Afrika


Professor Chris Butler, dari Nuffield Department of Primary Care Health Sciences Universitas Oxford, Kepala Investigator Gabungan dari percobaan PRINCIPLE, mengatakan, “Ivermectin sudah tersedia secara global.”

Obat ini juga telah digunakan secara luas untuk banyak kondisi menular lainnya, sehingga ini adalah obat yang terkenal dengan profil keamanan yang baik.

Hasil awal dalam beberapa penelitian juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Jadi, obat ini sudah banyak digunakan untuk mengobati Covid-19 di beberapa negara.

“Dengan memasukkan ivermectin dalam uji coba skala besar seperti PRINSIP, kami berharap dapat menghasilkan bukti kuat untuk menentukan seberapa efektif pengobatan tersebut terhadap Covid-19, dan apakah ada manfaat atau bahaya yang terkait dengan penggunaannya,” ujar Butler melansir Oxford University.

Setelah menjalani penyaringan melalui kuesioner untuk mengonfirmasi kelayakan, peserta yang terdaftar dalam penelitian ini akan secara acak ditugaskan menerima pengobatan ivermectin selama tiga hari.

Baca juga: Ratusan Mayat Pasien Covid-19 Bermunculan di Sungai Gangga Saat Permukaan Air Naik

Peserta uji klinis akan ditindaklanjuti selama 28 hari, dan akan dibandingkan dengan peserta yang telah ditugaskan menerima perawatan standar dari National Health Service (NHS) Inggris.

Orang berusia 18 hingga 64 tahun dengan kondisi kesehatan tertentu atau sesak napas akibat Covid-19, atau berusia di atas 65 tahun, memenuhi syarat untuk mengikuti uji coba dalam 14 hari pertama setelah mengalami gejala Covid-19 atau menerima tes positif.

Orang dengan penyakit hati yang parah, yang sedang menjalani pengobatan pengencer darah warfarin, atau sedang menjalani pengobatan lain yang diketahui berinteraksi dengan ivermectin, akan dikecualikan.

Uji coba dapat diikuti dengan mudah dari mana saja di Inggris baik secara online, melalui telepon oleh dokter umum, dan tanpa perlu kunjungan tatap muka dengan tim uji coba di Oxford.

Ivermectin adalah pengobatan ketujuh yang diselidiki dalam uji coba PRINCIPLE, dan saat ini sedang dievaluasi bersama dengan favipiravir antivirus influenza.

Baca juga: Daftar Negara dan Kota yang Lockdown akibat Covid-19 Varian Delta

Pada April 2021, PRINCIPLE melaporkan bukti sementara obat efektif pertama di Inggris untuk mengobati Covid-19 pada pasien di rumah, budesonide yang dihirup. Hasilnya menunjukkan bahwa pengobatan tersebut dapat mengurangi waktu pemulihan rata-rata tiga hari.

Perawatan tersebut telah dimasukkan dalam pedoman klinis untuk mengobati Covid-19 tahap awal di Inggris, Kanada, dan India.

PRINCIPLE didanai oleh hibah kepada University of Oxford dari Penelitian dan Inovasi Inggris dan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial melalui Institut Nasional untuk Penelitian Kesehatan sebagai bagian dari dana tanggapan penelitian cepat Pemerintah Inggris.

Uji coba ini didukung oleh jaringan luas profesional kesehatan dan perawatan di panti jompo, apotek, NHS 111 Hub, rumah sakit, dan lebih dari 1400 praktik dokter umum di seluruh Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com