Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tertinggi Iran Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19

Kompas.com - 26/06/2021, 03:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat (25/6/2021) menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 dari produk dalam negerinya, Coviran Barekat.

Sebuah video di Twitter menunjukkan ulama berusia 81 tahun itu "menerima dosis pertama #IranianCovidVaccine yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan muda Iran", seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (25/6/2021).

Rekaman itu menunjukkan dia mengenakan masker medis dan sorban hitam, duduk di bawah gambar pendiri republik Islam Ayatollah Rouhollah Khomeini, saat dua petugas medis pria merawat dan menyuntiknya di lengan kiri.

Baca juga: Wisata Vaksin Jadi Tren Baru, Liburan ke Luar Negeri Gratis Vaksin Covid-19

Televisi pemerintah menyiarkan adegan yang sama, mengatakan Khamenei telah menerima satu dosis Coviran Barekat, yang dikembangkan oleh yayasan milik negara yang dikenal sebagai Setad.

Pada 14 Juni, Iran mengumumkan bahwa Coviran telah diberi persetujuan darurat untuk digunakan.

Iran tidak mempublikasi data tentang efisiensi vaksin Covid-19 produksinya, tapi mengklaim bahwa masayarakat yang mendapatkan suntikan vaksin Coviran memiliki kekebalan sekitar 85 persen terhadap virus mematikan itu.

Republik Islam berusaha untuk memenuhi kekurangan vaksin Covid-19 dan memberikan suntikan kedua kepada masyarakat yang telah menerima suntikan pertama secara sukarela.

Baca juga: Jepang Sumbang Jutaan Vaksin Covid-19 ke Asia, Indonesia Kecipratan

Tercekik oleh sanksi ekonomi AS yang mempersulit pengiriman uang ke perusahaan asing, Teheran mengatakan sedang berjuang untuk mengimpor vaksin untuk 83 juta penduduknya.

Pada awal Januari, Khamenei melarang impor vaksin yang diproduksi di Inggris dan AS, dengan mengatakan mereka dapat "terkontaminasi" negara tersebut.

Dalam tweet lain di Twitter bahasa Inggrisnya pada Jumat (25/6/2021), dia mengatakan dia "benar-benar berterima kasih kepada semua orang yang menggunakan pengetahuan, pengalaman mereka dalam melakukan upaya ilmiah dan praktis untuk memberi negara kemampuan yang hebat serta bergengsi".

Iran telah mengalami dampak yang sangat buruk dari pandemi Covid-19, dengan menewaskan lebih dari 83.500 orang di antara 3,1 juta yang terinfeksi, menurut angka resmi yang secara luas dianggap mengecilkan jumlah korban.

Para pejabat Iran mengatakan jumlah kematian akibat Covid-19 naik 115 dari hari ke hari pada Jumat (25/6/2021), menjadikan total negara itu 83.588 sejak pandemi pecah tahun lalu.

Baca juga: Remaja Pria Diamuk dan Akan Diusir Ibunya Gara-gara Suntik Vaksin Covid-19

Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari mengatakan 10.820 kasus baru yang dikonfirmasi terdaftar pada periode yang sama, sehingga totalnya menjadi 3.150.949.

Setidaknya 1.397 orang tetap dirawat di rumah sakit karena virus, tambahnya.

Lari mengatakan, 3.219 pasien dalam kondisi serius, dan 2.809.595 telah pulih sejauh ini. Iran tetap menjadi salah satu negara yang paling terpukul di dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com