Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bully Wanita yang Unggah Kritik soal Islam, 13 Pemuda Perancis Didakwa

Kompas.com - 24/06/2021, 18:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

Mila mengatakan kepada pengadilan bahwa dia merasa seolah-olah dia telah "dihukum mati."

"Saya tidak melihat masa depan saya," katanya mengingat perundungan yang dialaminya.

Menurut pengacaranya, Richard Malka, korban telah menerima sekitar 100.000 pesan ancaman. Itu termasuk ancaman pembunuhan, ancaman pemerkosaan, pesan misoginis, dan pesan kebencian tentang homoseksualitas.

Mila juga sampai harus berhenti dari sekolah menengahnya. Dia sekarang dipantau setiap hari oleh polisi untuk keselamatannya.

"Ini adalah bencana, rasanya seperti langit jatuh di atas kepala kita ... sebuah konfrontasi dengan kebencian murni," kata ibunya di pengadilan.

Musuh online Mila tidak hanya menggunakan satu profil. Di antara ribuan ancaman, pihak berwenang melacak 13 tersangka yang diadili minggu ini.

Semua diidentifikasi secara publik hanya dengan nama depan mereka, menurut hukum di Perancis.

Persidangan berfokus pada komentar sebagai tanggapan atas video TikTok oleh Mila pada November yang mengkritik Islam.

Baca juga: Mirip Kasus Kekeyi, Beauty Vlogger Malaysia Jadi Korban Bully Saat Live

Seorang terdakwa bernama Manfred mengancam akan mengubahnya menjadi Samuel Paty lainnya.

Paty adalah seorang guru yang dipenggal di luar Paris pada Oktober, setelah secara salah dituduh menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.

Manfred mengatakan kepada pengadilan bahwa dia "berpura-pura menjadi penguntit untuk membuat orang tertawa."

"Saya tahu dia kontroversial karena dia mengkritik Islam. Saya ingin bersenang-senang dan mendapatkan pengikut baru," ujarnya saat bersaksi di pengadilan.

Terdakwa Enzo (22 tahun), meminta maaf di pengadilan karena mengunggah "Anda pantas digorok lehernya," diikuti dengan julukan seksis.

Yang lain berpendapat bahwa unggahan mereka bukan merupakan kejahatan.

"Pada saat itu, saya tidak menyadari bahwa itu adalah pelecehan. Ketika saya mengunggah di Twitter, saya tidak berpikir," kata Lauren, seorang mahasiswa berusia 21 tahun. Dalam kicauannya dia menulis tentang Mila: "Tolong hancurkan tengkoraknya. ."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com