Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan UNESCO, Liverpool Akan Kehilangan Status "Situs Warisan Dunia"

Kompas.com - 22/06/2021, 17:03 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) merekomendasikan agar Liverpool Mercantile Maritime City dihapus dari daftar situs warisan dunia.

Ini sesudah Pemerintah Liverpool mengabaikan saran UNESCO terkait pembangunan gedung pencakar langit.

Dilansir Guardian, UNESCO akan memberikan suara pada konferensi tahunan ke-44 bulan depan terkait penghapusan pelabuhan bersejarah itu sebagai situs warisan dunia.

Sebelumnya, pelabuhan itu diberi status warisan dunia UNESCO pada 2004 silam.

Baca juga: UNESCO Serukan Great Barrier Reef Warisan Dunia Dalam Bahaya

Rekomendasi ini, menyusul kegagalan pemerintah lokal dan nasional untuk melindungi Liverpool dari pembangunan gedung pencakar langit di pelabuhan.

Hal ini bahkan sudah diperingatkan oleh UNESCO sejak 2017, yang secara khusus merujuk pada perubahan skema pembangunan kembali Pelabuhan Liverpool senilai 5 miliar euro.

Pembangunan ini tidak diizinkan dewan kota Liverpool, yang kemudian berdiskusi dengan UNESCO.

Perwakilan Liverpool memang telah berselisih lama dengan UNESCO terkait perlunya menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian penampilan bersejarah pelabuhan.

Apalagi, tepi laut di pelabuhan itu sempat terdaftar sebagai wilayah "berisiko" pada tahun 2012.

Laporan yang dirilis pada Senin (21/6/2021) menyebut bahwa UNESCO telah memberi Inggris “nasihat yang konsisten” selama sembilan tahun terakhir. Tapi, Inggris dianggap “tidak mematuhi saran dan permintaan berulang dari komite warisan dunia”.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Lebih Banyak Kerusakan Situs Warisan Dunia

Sementara itu, Inggris dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada metode hukum lokal atau nasional untuk menghentikan pembangungan, bahkan demi melestarikan status warisan dunia.

Wali Kota Metro Liverpool Steve Rotheram menyatakan bahwa dirinya kecewa dengan rekomendasi itu

"Liverpool tidak boleh dihadapkan pada pilihan biner, antara mempertahankan status warisan atau meregenerasi komunitas tertinggal," ujarnya.

Baca juga: Bukti Bencana Nuklir Paling Dahsyat, Chernobyl Diajukan Jadi Situs Warisan Dunia

Sementara itu Wali Kota Liverpool Joanne Anderson mengatakan akan segera menanggapi hal ini.

“Tanggapan penuh akan segera dilakukan. Tapi posisi kami jelas. Kami akan meminta komite untuk menunda dan meninjau kasus kami selama 12 bulan ke depan," ujar Anderson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com