WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Vendor teknologi yang dipakai kantor DPR AS di Capitol Hill untuk layanan penjangkauan konstituen, terkena serangan ransomware.
Dilansir Punchbowl yang dikutip The Hill, Capitol menjadi korban terbaru dalam serangkaian serangan siber yang menargetkan entitas yang berbasis di AS.
Baca juga: Pemasok Apple Diserang Ransomware, Peretas Ancam Sebarkan Desain MacBook
Pada Selasa (8/6/2021), hampir 60 kantor DPR dari Partai Demokrat dan Partai Repulik belum bisa mengambil informasi konstituen dari vendor iConstituent selama beberapa minggu.
Perusahaan ini dilaporkan sudah bekerjasama dengan kepala petugas administrasi DPR Catherine Szpindor untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi, situasi semakin mengkhawatirkan karena hal ini belum juga menemukan titik terang.
Baca juga: Acer Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp 719 Miliar
Szpindor menyatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa sistem IT House telah dilanggar.
“Kantor Chief Administrative Officer (CAO) diberitahu oleh iConstituent bahwa sistem e-newsletter mereka terkena serangan ransomware," kata Szpindor.
"Sistem buletin elektronik iConstituent adalah layanan eksternal yang tersedia untuk dibeli oleh kantor DPR. Saat ini, kami tidak mengetahui dampak apa pun pada data DPR,” tambahnya,
Baca juga: Diserang Ransomware, Garmin Setop Sementara Layanan GPS
Szpindor mengaku sudah berkoordinasi dengan kantor-kantor yang terkena dampak dari serangan pada iConstituent.
"Semuanya sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa serangan itu tidak mempengaruhi jaringan dan data kantor DPR," ujar Szpindor.
Baca juga: Hati-hati, Ransomware Baru Mulai Menyerang MacOS
Menurut situs webnya, iConstituent menyediakan Platform Keterlibatan Konstituen yang, “memudahkan untuk terhubung dengan konstituen dan berkolaborasi dalam pengerjaan kasus”.
iConstituent menawarkan "platform tunggal di mana klien dapat dengan mudah terhubung dengan konstituen, berkolaborasi dalam kerja kasus, dan mengelola semua komunikasi internal dan eksternal."
Klien mereka meliputi Hawaii, Nevada, Los Angeles, dan East Palo Alto, California. Selain itu, Majelis Negara Bagian New York juga dilaporkan menggunakan platform tersebut.
Baca juga: Pemuda Sleman Retas Perusahaan Amerika dengan Ransomware, Apa Itu?
Insiden terbaru dari serangkaian serangan siber ini semakin mengkhawatirkan. Ransomware, sejenis perangkat perusak yang dirancang untuk menghalangi akses pada sistem komputer atau data, menargetkan perusahaan yang berbasis di AS.
Colonial Pipeline, jaringan yang menyediakan sekitar 45 persen bahan bakar Pantai Timur serta salah satu pemasok daging terbesar di AS, baru-baru ini juga dilanda serangan ransomware.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.