Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Biosekuriti: Pengamanan Laboratorium Virus yang Longgar Peluang bagi Teroris

Kompas.com - 01/06/2021, 14:12 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Di bawah Saddam Hussein, negara itu dituding mengembangkan senjata kimia dan biologi, meskipun tidak ada yang ditemukan setelah pimpinan AS melakukan invasi pada 2003.

Ketika bertanggung jawab atas CIA, Petraeus memperkuat ketakutannya bahwa senjata biologis di bawah kendali pemerintah yang “nakal” dapat menimbulkan ancaman yang sangat serius.

Selama beberapa dekade negara-negara telah menekan untuk kontrol yang lebih besar atas senjata nuklir dan terakhir senjata kimia, dan penelitian yang menghasilkan senjata jenis itu.

Ada banyak kematian karena hal-hal tersebut. Senjata kimia menewaskan ribuan orang Kurdi di Irak pada 1988. Termasuk sejumlah orang Suriah yang tidak diketahui selama perang saudara saat ini.

Tetapi mengingat bahwa 8 juta orang mungkin telah meninggal karena Covid-19, kemungkinan virus dapat lolos dari salah satu dari 3.000 atau lebih laboratorium yang tidak dikontrol secara menyeluruh membuat ancaman biologis semakin berbahaya.

Baca juga: 14 Negara Menyatakan Kekhawatiran atas Studi WHO tentang Asal-usul Covid-19 di Wuhan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com