Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Divaksin Covid-19 oleh Petugas, Warga Desa India Lari dan Lompat ke Sungai

Kompas.com - 27/05/2021, 06:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

NEW DELHI, KOMPAS.com - Penduduk satu desa India terlihat melarikan diri dari rumah dan melompat ke sungai terdekat, untuk menghindari apa yang mereka yakini sebagai "suntikan beracun."

Newsweek pada Rabu (26/5/2021) melaporkan bahwa peristiwa itu terjadi, ketika pejabat medis India berkunjung untuk memberikan vaksin Covid-19 ke desa tersebut.

Baca juga: Ratusan Warga India Hadiri Pemakaman Kuda Terobos Lockdown Covid-19

Sekitar 200 orang di desa Sisoda di Barabanki, daerah pedesaan di negara bagian Uttar Pradesh, India, meninggalkan rumah mereka, ketika tim pejabat kesehatan tiba untuk meluncurkan kampanye vaksin Covid-19 pada Sabtu (22/5/2021).

"Kami mencapai desa dengan tim medis untuk memvaksinasi penduduk desa. Namun, begitu mereka melihat kami mendekat, banyak dari mereka yang melarikan diri.” kata petugas sub-divisi (SDM) Rajiv Shukla, menurut Times of India.

“Ketika kami mencoba menghentikan mereka, mereka melompat ke sungai. Kami mencoba membuat mereka peka tentang pentingnya vaksin tetapi mereka tidak menyerah.”

India Times melaporkan, beberapa orang lari dari petugas medis dan melompat ke Sungai Saryu, ketika informasi yang salah menyebar ke seluruh desa. Informasi itu mengatakan bahwa vaksin Covid-19 beracun, atau dapat menyebabkan kematian, impotensi atau infeksi virus.

Seorang petani lokal, Shishupal, mengatakan kepada outlet berita itu bahwa dia mendengar orang sekarat setelah menerima vaksin virus corona. Dia pun mengaku tidak mempercayai pemerintah.

“Saya mendapat informasi ini dari beberapa teman saya yang bekerja di kota-kota besar. Saya yakin itu, karena pejabat setempat belum menjawab pertanyaan saya. Paman saya sendiri, yang bekerja di Delhi, meninggal sebulan setelah suntikan vaksin kedua. Apa lagi bukti yang saya butuhkan," katanya, menurut India Times.

“Adakah jaminan bahwa kita tidak akan tertular setelah vaksin? Banyak di desa sekitar yang terburu-buru untuk mengambil vaksin dan kemudian tertular,” tambahnya.

Baca juga: Pasangan India Gelar “Pernikahan di Udara” untuk Hindari Pembatasan Covid-19

Secara total, hanya 14 orang di seluruh desa dengan populasi sekitar 1.500 yang setuju untuk divaksin pada Sabtu (22/5/2021).

Keraguan vaksin di pedesaan India telah menjadi masalah yang meluas selama beberapa bulan.

Sebuah survei nasional yang dilakukan pada Desember menemukan, hanya 44 persen penduduk desa yang mengatakan bersedia mendapatkan suntikan tersebut, menurut National Geographic.

Desas-desus dan informasi yang salah tentang keamanan vaksin, telah menjadi salah satu kendala terbesar bagi pejabat kesehatan tidak hanya di India tapi juga global.

Sejak Februari, India telah berjuang dengan gelombang kedua virus corona yang menghancurkan dan telah membuat rumah sakit kewalahan, tanpa pasokan oksigen yang memadai.

Saat kematian akibat Covid-19 India menumpuk, krematorium kehabisan kayu untuk tempat pembakaran. Beberapa kota terpaksa mengubah taman, tempat parkir, dan ruang publik lainnya menjadi tempat kremasi darurat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Global
Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Global
Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com