Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Agency Afiliasi Rusia Minta Influencer Sebar Informasi Remehkan Vaksin Negara Lain

Kompas.com - 26/05/2021, 21:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

PARIS, KOMPAS.com - YouTuber, blogger, dan influencer di Perancis dan Jerman melaporkan telah ditawari uang oleh PR Agency, yang terkoneksi dengan Rusia, untuk menyebarkan informasi salah vaksin Covid-19 buatan negara lain.

Guardian mewartakan pada Selasa (25/5/2021) bahwa PR agency tersebut meminta mereka memberitahu pengikutnya bahwa vaksin Pfizer/BioNTech bertanggung jawab atas ratusan kematian.

Baca juga: India Hentikan Ekspor Vaksin Covid-19 hingga Akhir Tahun, Apa Kabar Skema Covax

Fazze, menyatakan diri sebagai "platform pemasaran influencer, yang menghubungkan blogger dan pengiklan."

Agensi itu mengklaim berbasis di 5 Percy Street di London, tetapi tidak terdaftar di sana. Pada Selasa (25/5/2021), PR Agency itu menutup situs webnya dan menjadikan akun Instagram-nya privat.

Menurut Guardian, agensi tersebut menghubungi beberapa YouTuber kesehatan dan sains Perancis minggu lalu.

Para influencer kemudian diminta untuk “menjelaskan… bahwa tingkat kematian di antara yang divaksinasi dengan Pfizer hampir 3x lebih tinggi daripada yang divaksinasi oleh AstraZeneca.”

Influencer diberitahu untuk mempublikasikan tautan di YouTube, Instagram atau TikTok ke laporan di Le Monde, Reddit dan Ethical Hacker. Tautan itu disebut berisi data yang seharusnya mendukung klaim tersebut.

Artikel di Le Monde itu diklaim sebagai data yang dilaporkan dicuri oleh peretas Rusia dari European Medicines Agency, dan kemudian diterbitkan di Dark Web.

Tapi menurut laporan Guardian, tidak ada informasi tentang angka kematian dalam artikel tersebut. Sementara halaman-halaman di dua situs lainnya telah dihapus.

Baca juga: Putin Sebut Vaksin Sputnik V Bisa Diandalkan seperti Senapan AK-47, Kapan Dipakai di Indonesia?

Dalam proposal kerja sama itu, influencer juga diminta untuk memberitahu pelanggan mereka bahwa "media mainstream mengabaikan informasi tersebut.”

Mereka juga diminta untuk mengkritik dengan melontarkan pertanyaan soal: "Mengapa beberapa pemerintah secara aktif membeli vaksin Pfizer, yang berbahaya bagi kesehatan rakyat?"

Penawaran dari PR agency itu juga menyertakan permintaan untuk "bertindak seolah-olah Anda (influencer) memiliki minat dalam topik ini."

Para influencer juga diminta untuk menghindari penggunaan kata "iklan" atau "bersponsor" dalam unggahan atau video. Jadi seolah-olah materi disajikan sebagai pandangan independen dari influencer.

Tangkapan layar email proposal kerja sama itu salah satunya diunggah ke Twitter, oleh Leo Grasset, YouTuber sains Perancis yang populer dengan hampir 1,2 juta pengikut.

Grasset mengatakan kampanye tersebut memiliki "anggaran kolosal," tetapi agensi tersebut menolak untuk mengidentifikasi kliennya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com