Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 7.000 Pasien Covid-19 di India Terinfeksi Jamur Hitam, Sebagian Kehilangan Matanya

Kompas.com - 22/05/2021, 21:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

NEW DELHI, KOMPAS.com - Setidaknya 7.250 pasien Covid-19 dengan "jamur hitam" tercatat di India dan sebagian mengalami kerusakan mata.

Sekitar 60 persen pasien dari mutasi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit setidaknya satu matanya diangkat, setelah gelombang kedua Covid-19 di India yang menyebabkan penyakit jamur hitam merebak, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (22/5/2021).

Kondisi langka ini disebabkan oleh jamur yang dikenal sebagai mucormycosis yang menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Baca juga: Penyakit Jamur Hitam Menyebar Makin Parah, India Dirikan Bangsal RS Khusus

Ketika jamur hitam itu terhirup, mereka dapat menyerang paru-paru dan sinus sebelum menyebar ke wajah dan otak.

Mucormycosis menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Anil Wankhede (54) mengalami sakit kepala dan mata kanan bengkak setelah dia keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena Covid-19.

Baca juga: Pasien Covid-19 India Banyak Terinfeksi Jamur Hitam Mematikan


Dia mengatakan kepada The Times bahwa dia tidak mencari bantuan medis lebih lanjut karena saudaranya Mahendra telah membayar untuk perawatannya.

"Saya tidak ingin merepotkan saudara saya lagi dengan masalah baru. Dia telah melakukan banyak hal untuk saya,” kata Anil seperti yang dikutip dari The Sun pada Sabtu (22/5/2021).

Sepuluh hari setelah ia mengalami gejala jamur hitam, Anil diberitahu oleh Dr Akshay Nair bahwa mata kanannya harus dicabut dan jaringan sinusnya diambil.

"Jika kita tidak menghilangkan seluruh isinya, bersama dengan semua jaringan, saraf dan kelopak mata, infeksi dapat menyerang otak," ujar Dr Nair.

Baca juga: Muncul Infeksi Jamur Hitam yang Langka pada Pasien Covid-19 di India

"Pada tahap itu, kami tidak bisa menyelamatkan hidup mereka," imbuhnya.

Pihak berwenang India menyatakan bahwa sedang bekerja untuk mengurangi kekurangan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit jamur hitam, ketika sistem perawatan kesehatannya dihantam gelombang besar infeksi Covid-19.

Setidaknya 7.250 kasus Covid-19 dengan jamur hitam seperti itu telah ditemukan di seluruh negeri pada 19 Mei, menurut laporan media lokal.

"Dalam pertempuran kami ini, tantangan baru lain dari jamur hitam juga muncul akhir-akhir ini," kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam tweet-nya pada Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Asal Klaim Soal Varian Covid-19, Politisi Senior India Dikecam Dua Negara

India memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia dan telah melaporkan sekitar 250.000 infeksi dan 4.000 kematian setiap hari.

Dengan kasus mucormycosis yang meningkat, Kementerian Kesehatan India mengatakan akan mencari lebih banyak perusahaan yang memproduksi dan mengimpor obat anti-jamur amfoterisin B yang digunakan untuk mengobatinya.

Langkah itu akan menyebabkan peningkatan pasokan hampir 250 persen menjadi sekitar 570.000 botol pada Juni, menurut perhitungan Kementerian Kesehatan India.

India telah melakukan sekitar 2 juta tes Covid-19 pada Kamis (20/5/2021), tetapi para ahli mengatakan infeksi dan kematiannya bisa antara 5 hingga 10 kali lebih tinggi dari perkiraan resmi.

Baca juga: Sungai Gangga di India yang Disucikan Jadi Lahan Kuburan Dadakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Global
Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Global
   Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Global
Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Global
Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik 'Manusia Tank' di Peristiwa Tiananmen

Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik "Manusia Tank" di Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Global
Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com