Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Bantuan Covid-19 di India Dicurigai Ditahan Pemerintah

Kompas.com - 07/05/2021, 07:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sejumlah negara mengirim pasokan medis darurat untuk membantu penanganan tsunami Covid-19 di India. Namun, beberapa bantuan medis ditahan, menurut laporan.

Ventilator, obat-obatan, dan peralatan oksigen mulai berdatangan di India, dari negara-negara termasuk Inggris, AS, pada awal pekan lalu.

Pada Minggu (2/5/2021), sekitar 300 ton pasokan dalam 25 penerbangan telah tiba di Bandara Internasional Delhi.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] 8 Singa Asia di India Positif Covid-19 | Mayra Zulfiqar Dibunuh Pria yang Lamarannya Ditolak

Namun, kekhawatiran meningkat tentang penundaan dalam penyaluran bantuan medis kepada mereka yang paling membutuhkan.

Melansir BBC pada Kamis (6/5/2021), selama beberapa hari, sebagian besar kargo berada di hanggar ketika rumah sakit meminta lebih banyak bantuan medis.

Pasokan tidak mulai didistribusikan hingga Senin malam waktu setempat (3/5/2021), lebih dari sepekan setelah gelombang pertama bantuan darurat tiba di India.

Pemerintah India membantah keras adanya penundaan distribusi bantuan, dan justru mengeluarkan pernyataan pada Selasa malam waktu setempat (4/5/2021) bahwa pihaknya telah memperkenalkan "mekanisme yang efisien dan sistematis" untuk mendistribusikan paskokan.

Baca juga: Akibat Meremehkan, Covid-19 di India Meluas hingga Pedesaan Terpencil

Kementerian kesehatan mengatakan dalam pernyataan bahwa pihaknya "bekerja 24x7 untuk mempercepat dan membereskan distribusi barang".

Namun para praktiknya, para pejabat di negara bagian yang paling parah terkena dampak tsunami Covid-19 di India mengatakan kepada BBC bahwa mereka masih belum menerima pasokan apa pun dari pemerintah pusat.

Kerala, negara bagian yang mencatat rekor 37.190 kasus Covid-19 baru pada awak pekan ini, masih belum menerima bantuan apa pun hingga Rabu malam waktu setempat (5/5/2021), kata sekretaris kesehatan negara bagian, Dr Rajan Khobragade kepada BBC.

Kepala Menteri Kerala, Prinarayi Vijayan secara terpisah meminta Perdana Menteri India Narendra Modi untuk "seger" mengirim beberapa impor oksigen ke Kerala yang sangat dibutuhkan.

Dia meminta agar peralatan itu "diberikan ke Kerala berdasarkan prioritas, mengingat fakta bahwa Kerala memiliki salah satu beban kasus aktif di negara itu", ucap Vijayan dalam sebuah surat terbuka kepada Modi pada Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Tsunami Covid-19 India Belum Usai, Ahli Peringatkan Gelombang Ketiga

Ke mana distribusinya?

Beberapa pejabat layanan kesehatan menyatakan bahwa hanya ada sedikit atau tidak ada komunikasi dari pemerintah pusat tentang bagaimana atau kapan mereka akan menerima pasokan bantuan medis.

"Masih belum ada informasi tentang di mana itu (pasokan bantuan) didistribusikan," kata Dr Harsh Mahajan, presiden Federasi Perawatan Kesehatan India, yang mewakili beberapa rumah sakit swasta terbesar di India.

"Sepertinya orang-orang tidak pada tahu (distribusinya ke mana). Saya sudah mencoba dua atau tiga tempat dan tidak bisa menemukannya," tambahnya, "Masih belum jelas."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com