NEW DELHI, KOMPAS.com - Sejumlah negara mengirim pasokan medis darurat untuk membantu penanganan tsunami Covid-19 di India. Namun, beberapa bantuan medis ditahan, menurut laporan.
Ventilator, obat-obatan, dan peralatan oksigen mulai berdatangan di India, dari negara-negara termasuk Inggris, AS, pada awal pekan lalu.
Pada Minggu (2/5/2021), sekitar 300 ton pasokan dalam 25 penerbangan telah tiba di Bandara Internasional Delhi.
Namun, kekhawatiran meningkat tentang penundaan dalam penyaluran bantuan medis kepada mereka yang paling membutuhkan.
Melansir BBC pada Kamis (6/5/2021), selama beberapa hari, sebagian besar kargo berada di hanggar ketika rumah sakit meminta lebih banyak bantuan medis.
Pasokan tidak mulai didistribusikan hingga Senin malam waktu setempat (3/5/2021), lebih dari sepekan setelah gelombang pertama bantuan darurat tiba di India.
Pemerintah India membantah keras adanya penundaan distribusi bantuan, dan justru mengeluarkan pernyataan pada Selasa malam waktu setempat (4/5/2021) bahwa pihaknya telah memperkenalkan "mekanisme yang efisien dan sistematis" untuk mendistribusikan paskokan.
Baca juga: Akibat Meremehkan, Covid-19 di India Meluas hingga Pedesaan Terpencil
Kementerian kesehatan mengatakan dalam pernyataan bahwa pihaknya "bekerja 24x7 untuk mempercepat dan membereskan distribusi barang".
Namun para praktiknya, para pejabat di negara bagian yang paling parah terkena dampak tsunami Covid-19 di India mengatakan kepada BBC bahwa mereka masih belum menerima pasokan apa pun dari pemerintah pusat.
Kerala, negara bagian yang mencatat rekor 37.190 kasus Covid-19 baru pada awak pekan ini, masih belum menerima bantuan apa pun hingga Rabu malam waktu setempat (5/5/2021), kata sekretaris kesehatan negara bagian, Dr Rajan Khobragade kepada BBC.
Kepala Menteri Kerala, Prinarayi Vijayan secara terpisah meminta Perdana Menteri India Narendra Modi untuk "seger" mengirim beberapa impor oksigen ke Kerala yang sangat dibutuhkan.
Dia meminta agar peralatan itu "diberikan ke Kerala berdasarkan prioritas, mengingat fakta bahwa Kerala memiliki salah satu beban kasus aktif di negara itu", ucap Vijayan dalam sebuah surat terbuka kepada Modi pada Rabu (5/5/2021).
Baca juga: Tsunami Covid-19 India Belum Usai, Ahli Peringatkan Gelombang Ketiga
Beberapa pejabat layanan kesehatan menyatakan bahwa hanya ada sedikit atau tidak ada komunikasi dari pemerintah pusat tentang bagaimana atau kapan mereka akan menerima pasokan bantuan medis.
"Masih belum ada informasi tentang di mana itu (pasokan bantuan) didistribusikan," kata Dr Harsh Mahajan, presiden Federasi Perawatan Kesehatan India, yang mewakili beberapa rumah sakit swasta terbesar di India.
"Sepertinya orang-orang tidak pada tahu (distribusinya ke mana). Saya sudah mencoba dua atau tiga tempat dan tidak bisa menemukannya," tambahnya, "Masih belum jelas."