Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga di AS Mengaku Jual Obat Penyembuh Covid-19, Ternyata Pemutih

Kompas.com - 27/04/2021, 12:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah keluarga di AS jadi buruan karena menjual ribuan botol pemutih yang diklaim obat penyembuh Covid-19.

Mark Grenon bersama dua putranya, Jonathan, Jordan, dan Joseph disebut mereguk untung hingga 1 juta dollar AS (Rp 14,4 miliar).

Mereka menjual botol yang diberi nama Miracle Mineral Solution, dan diklaim bisa menyembuhkan kanker, malaria, hingga virus corona.

Baca juga: Promosikan Akar Beracun untuk Obat Covid-19, Kirgiztan Dibanjiri Kritik

Pejabat di Florida mengungkapkan, obat Covid-19 itu nyatanya adalah klorin dioksida, yang lazim digunakan di industri perawatan air.

Dilansir Sky News Senin (26/4/2021), bahan pemutih ini bakal berakibat fatal pada tubuh jika dicerna.

Karena itu, para pakar menegaskan bahwa bahan kimia itu tidak boleh digunakan untuk pengobatan apa pun.

Dokumen pengadilan mengungkapkan klorin dioksida itu dijual dan dipasarkan oleh organisasi bernama Genesis II Church of Health and Healing.

Otoritas Florida sebenarnya sudah melarang keluarga itu untuk menjualnya sejak April tahun lalu, namun diabaikan.

Saat digerebek, aparat menemukan puluhan tong kimia, 10.000 pound sodium nitrat, dan ribuan botol yang siap dipakai.

Baca juga: WHO Hentikan Uji Coba Hidroksiklorokuin sebagai Obat Virus Corona

Grenon sekeluarga disebut sudah menjual 28.000 botol, dengan pendapatan per bulan mencapai 123.000 dollar AS (Rp 1,7 miliar).

Disebutkan juga dalam siniar (podcast) tahun lalu, Grenon menyebut soal Amendemen Kedua, dan mengancam hakim yang mencekalnya.

Tidak hanya itu, dia juga menyebut si hakim pengkhianat. "Apakah yang mereka inginkan adalah Waco?" kecamnya.

Baca juga: Jepang Setujui Remdesivir Dipakai sebagai Obat Virus Corona

Grenon merujuk kepada penyerbuan sebuah gedung yang dipakai untuk kegiatan sekte pada 1993, dan menewaskan 76 orang.

Karena itu, Grenon dan anak-anaknya terjerat dakwaan penipuan dan mengabaikan perintah pengadilan, dan terancam dihukum penjara seumur hidup.

Saat ini, Grenon dan salah satu anaknya, Joseph, masih di Kolombia. Adapun dua putranya yang lain sudah ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com