YERUSALEM, KOMPAS.com – Bentrokan terjadi di Yerusalem antara para demonstran Yahudi sayap kanan ekstrem dan demonstran Arab pada Kamis (22/4/2021) malam waktu setempat.
Polisi mencoba melerai pihak-pihak yang bertikai. Namun terkadang, pasukan keamanan terpaksa terlibat dalam bentrokan.
Demonstran Yahudi berhaluan sayap kanan ekstrem tampak berteriak slogan anti-Arab dan mencaci mereka.
Baca juga: Video Militer Israel Tangkap Anak-anak Palestina yang Cari Sayuran di Dekat Pemukiman Ilegal Yahudi
Sekitar 79 orang ditangkap dalam insiden tersebut sebagaimana dilansir Russian Today.
Beberapa orang yang ditangkap membawa berbagai macam senjata seperti palu dan senjata darurat lainnya.
Hundreds of young Jewish supremacists, led by far-right leader Benzi Gopstein — who is on for incitement for incitement to violence, racism, and terror — now gathered near Jerusalem's Old City. Journalists on the ground reporting chants of "death to Arabs."
Video by @OrenZiv1985 pic.twitter.com/xFei1iAule
— Edo Konrad (@edokonrad) April 22, 2021
Kepolisian Distrik Yerusalem lantas menerjunkan personelnya dalam jumlah yang besar pada Kamis malam hingga Jumat (23/4/2021) pagi untuk berjaga-jaga.
Baik pengunjuk rasa Yahudi dan Arab dilaporkan melempar batu dan meluncurkan kembang api ke arah petugas.
Melansir BBC, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa sedikitnya 100 warga Arab terluka, sementara polisi mengatakan 20 petugas terluka.
Baca juga: Terungkap, Nazi Bantai Orang Yahudi Belanda di Kamar Gas Rahasia
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah adegan dari konfrontasi tersebut, termasuk ketika polisi melepaskan stun grenade dan meriam air ke arah massa.
Massa juga menyulut api di jalanan. Beberapa kendaraan dibakar dan sejumlah CCTV juga dihancurkan massa.
Happening now in Jerusalem: Jewish extremist settlers heading toward Bab El Amoud according to plan to carry out attacks against Palestinians.#Israel pic.twitter.com/hTCxEeiNLR
— Abier Khatib (@abierkhatib) April 22, 2021
Menurut media Kann News, para demonstran Yahudi dalam bentrokan itu terkait dengan organisasi Lehava, gerakan sayap kanan militan yang sangat menentang integrasi Yahudi-Arab.
Kelompok ini sebelumnya dianggap oleh pejabat Israel sebagai kelompok teroris.
Pemimpin Lehava, Ben-Zion Gopstein, menghadiri demonstrasi pada Kamis sebagaimana diwartakan Jerusalem Post.
Baca juga: Pria 100 Tahun Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Ribuan Orang Yahudi di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman
"Kami datang ke sini malam ini untuk mengklarifikasi kepada siapa pun yang berpikir sebaliknya: Yerusalem adalah milik kami!" kata Gopstein.
Kendati polisi tampak mengambil tindakan terhadap para demonstran, pasukan keamanan tetap dikritik oleh politikus dari partai Arab Israel, Jont List.
Ketua Joint List Ayman Odehn mengeklaim bahwa pasukan keamanan memungkinkan demonstran Yahudi sayap kanan untuk mengatur kerusuhan pada Kamis malam.
Kerusuhan itu terjadi di tengah serangkaian kekerasan selama bulan Ramadhan tahun ini.
Baca juga: Dua Rabi Yahudi Terkemuka Tewas karena Covid-19, Ribuan Orang Berkumpul Abaikan Protokol Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.