Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200.000 Infeksi Baru Covid-19 Setiap Hari, PM India Tetap Larang Lockdown

Kompas.com - 21/04/2021, 13:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Narendra Modi, yang tahun lalu memberlakukan penguncian ketat dalam waktu singkat, meminta pemerintah negara bagian menghindari lockdown (penguncian ketat).

Padahal negara Asia Selatan itu bergulat dengan gelombang baru infeksi Covid-19 yang mengancam kebangkitan ekonomi.

Negara Asia Selatan itu sekarang menjadi negara terparah kedua di dunia, hanya tertinggal dari AS. Lebih dari 200.000 infeksi baru Covid-19 dilaporkan setiap hari selama enam hari terakhir.

Baca juga: Belajar dari Tsunami Kasus Covid-19 di India: Terlena Pangkal Petaka

"Saya mendesak negara bagian bahwa mereka harus mempertimbangkan penguncian sebagai opsi terakhir," kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi Selasa malam (20/4/2021) melansir Bloomberg.

"Mereka harus dengan sungguh-sungguh mencoba untuk menghindari penguncian dan fokus pada pengendalian zona mikro."

Ketika infeksi meningkat, sistem kesehatan negara ini makin kritis. Rumah sakit melaporkan kekurangan segalanya mulai dari tempat tidur perawatan intensif hingga oksigen medis.

Melonjaknya kasus baru telah memaksa ibu kota keuangan dan politik India memberlakukan pembatasan pergerakan. New Delhi memberlakukan penguncian ketat enam hari mulai Selasa (20/4/2021).

Baca juga: India Perlebar Program Vaksin Covid-19 untuk Usia 18 Tahun ke Atas, Bagaimana Dampaknya ke Pasokan Global

Pada penguncian ketat pertama India pada akhir Maret tahun lalu, ratusan ribu pekerja melarikan diri dari kota.

Ribuan orang memenuhi terminal bus di Delhi awal pekan ini mencoba pulang setelah pendapatan mereka tiba-tiba mengering dengan penguncian baru.

Sementara itu, setidaknya enam dari 30 menteri utama India, dua menteri federal dan pemimpin oposisi Rahul Gandhi, semuanya dinyatakan positif terkena virus dalam beberapa hari terakhir.

Indeks saham acuan negara itu jatuh ke level terendah sejak akhir Januari pada Selasa (20/4/2021). Dengan kinerja mata uang rupee tercatat sebagai yang terburuk di Asia bulan ini, karena India menjadi pusat wabah baru di dunia.

Baca juga: Ratusan Ribu Ikut Festival Mandi di Sungai Gangga Meski Infeksi Covid-19 India Lampaui Brasil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com