Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Pakistan Mulai Jual Vaksin Covid-19, Langsung Ludes dalam Hitungan Hari

Kompas.com - 05/04/2021, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KARACHI, KOMPAS – Pakistan secara resmi memulai vaksinasi Covid-19 secara komersial pada akhir pekan lalu.

Ribuan orang memanfaatkan kesempatan tersebut dan berbondong-bondong untuk mendaftar dan divaksinasi.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca, 7 dari 30 Pasien Pembekuan Darah Meninggal di Inggris

Dalam hitungan hari, vaksin Covid-19 di beberapa fasilitas vaksinasi komersial di Karachi dilaporkan langsung ludes terjual sebagaimana dilansir Reuters, Senin (5/4/2021).

Mulanya, Pakistan memberikan vaksin gratis terhadap para petugas kesehatan di garis depan dan orang-orang yang berusia di atas 50 tahun.

Namun, upaya vaksinasi gratis itu berjalan lambat. Bulan lalu, Pakistan mengizinkan impor vaksin komersial oleh sektor swasta untuk masyarakat umum.

Setelah itu, putaran pertama penjualan dan inokulasi vaksin virus corona Sputnik V buatan Rusia mulai dilakukan.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Tak Sengaja Dapat Vaksin Virus Corona

Untuk satu pak vaksin Sputnik V yang berisi dua dosis diberi harga 12.000 rupee Pakistan atau setara Rp 1,1 juta.

Terlepas dari biayanya, sejumlah fasilitas vaksinasi melaporkan antrean yang mengular. Beberapa fasilitas di Karachi melaporkan ada peserta yang mengantre selama hampir tiga jam.

Sebagian besar orang-orang yang mengantre tersebut adalah anak muda Pakistan yang masih belum memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin gratis dari pemerintah.

Seorang peserta vaksinasi komersial di Karachi, Saad Ahmed (34), mengaku senang setelah disuntik vaksin Sputnik V.

Baca juga: Pertama di Dunia, Rusia Daftarkan Vaksin Covid-19 untuk Hewan

"Saya sangat senang mendapatkannya, karena sekarang ini diperlukan untuk bepergian," kata Ahmed.

Seorang dokter yang menjalankan vaksinasi di sebuah rumah sakit di Karachi, Nashwa Ahmed, mengatakan bahwa antrean orang yang ingin divaksin sudah mengular sedari awal.

Dia mengatakan, ketika pendaftaran vaksin komersial baru mulai dibuka, para peserta langsung mengerubunginya.

Foto-foto orang-orang yang masih mengantre di luar rumah sakit hingga larut malam tersebar di media sosial.

Baca juga: Ruam Merah Gatal dan Perih di Sekujur Tubuh, Efek Samping Langka Vaksin Covid-19 Dialami Pria Ini

Sebuah rumah sakit memperoleh jatah 5.000 dosis Sputnik V. Hanya dalam dua hari, semua stoknya telah diberikan atau dipesan sebelumnya.

Beberapa perusahaan, termasuk salah satu bank terbesar di Pakistan, juga telah membeli vaksin Sputnik V dalam jumlah besar agar stafnya diinokulasi.

Sementara itu, ketika komersialisasi vaksin telah dimulai di Pakistan, pemerintah dan importir masih terjebak dalam sengketa harga.

Pakistan awalnya setuju untuk membebaskan vaksin impor dari batasan harga sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Gara-gara Pabrik Salah Campur Bahan, 15 Juta Dosis Vaksin Covid-19 J&J Rusak

Tapi kemudian, pemerintah membatalkan pengecualian tersebut dan mengatakan akan menetapkan harga maksimum.

Sebuah perusahaan farmasi, yang telah mengimpor 50.000 dosis Sputnik V, membawa pemerintah Pakistan ke pengadilan.

Perusahaan tersebut lantas memenangi perintah sementara yang mengizinkannya untuk menjual vaksin itu sampai penetapan harga diputuskan.

Baca juga: Dibanjiri Kritik karena Beli Vaksin Sputnik V, PM Slowakia Mengundurkan Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com