Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak 7 Tahun Jadi Korban Termuda yang Ditembak Mati Junta Militer Myanmar

Kompas.com - 24/03/2021, 11:40 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

NAYPIYDAW, KOMPAS.com - Gadis berusia 7 tahun ditembak mati oleh aparat keamanan di Myanmar, yang menandai korban termuda dari kekerasan junta militer setelah kudeta.

Melansir BBC pada Rabu (24/3/2021), anggota keluarga mengatakan bahwa anak itu dibunuh di rumahnya di kota Mandalay.

Junta telah merenggut nyawa sejumlah demonstran sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pada 1 Februari.

Baca juga: Dikejar Junta Militer Myanmar, Ratusan Pembangkang Minta Perlindungan Kelompok Etnik Bersenjata

Kelompok HAM, Save the Children, mengatakan bahwa lebih dari 20 anak telah menjadi korban di antara puluhan orang yang dibunuh oleh junta militer Myanmar.

Secara total, pihak militer mengatakan 164 orang telah tewas dalam protes. Sedangkan, kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) menyebutkan korban tewas sedikitnya 261.

Pada Selasa (23/3/2021), militer menyatakan kesedihan atas kematian para pengunjuk rasa, tetapi menyalahkan mereka karena membawa anarki ke negara itu.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] 10 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Colorado | Sanksi Bertubi-tubi Hujani Militer Myanmar


Seorang juru bicara militer mengatakan demonstran anti kudeta bertanggung jawab atas tindakan kekerasan dan pembakaran.

Staf di upacara pemakaman di Mandalay mengatakan kepada Reuters bahwa anak 7 tahun telah dibunuh dengan luka tembak di kota Chan Mya Thazi.

Media lokal Myanmar Now melaporkan bahwa para tentara menembak ayahnya, tapi mengenai gadis itu karena ia duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka.

Baca juga: Tentara Arakan Myanmar Bergabung dengan Kelompok Masyarakat Sipil untuk Lawan Kudeta Militer

Anak itu telah diidentifikasi bernama Khin Myo Chit.

Pekerja bantuan mengatakan tim penyelamat bergegas memberikannya pertolongan medis, sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Anggota keluarganya mengatakan bahwa kakak laki-lakinya yang berusia 19 tahun juga saat ini ditangkap oleh pasukan junta militer.

Sementara ini, pihak militer Myanmar tidak memberikan komentar terkait laporan itu.

Baca juga: Aksi Demo Massa Anti-kudeta Militer Myanmar Gagal Galang Solidaritas Global

Dalam sebuah pernyataan, Save the Children mengatakan bahwa peristiwa meninggalnya gadis 7 tahun itu "mengerikan".

Peristiwa itu terjadi setelah seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun dilaporkana tewas ditembak di Mandalay juga.

"Kematian anak-anak ini sangat memprihatinkan mengingat bahwa mereka dilaporkan dibunuh ketika berada di rumah, di mana mereka seharusnya aman dari bahaya," ujar kelompok tersebut.

"Fakta bahwa sangat banyak anak-anak yang telah dibunuh hampir setiap harinya sekarang, menunjukkan pasukan keamanan sama sekali tidak peduli terhadap kehidupan manusia," terangnya.

Baca juga: Sanksi Bertubi-tubi Hujani Militer Myanmar, dari AS, Uni Eropa, sampai Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com