Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Kyal Sin, Gadis 19 Tahun yang Ditembak Mati, Digali Aparat Myanmar

Kompas.com - 07/03/2021, 14:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

 

MANDALAY, KOMPAS.com - Kyal Sin, gadis 19 tahun yang ditembak mati pada pekan ini, makamnya dilaporkan digali lagi oleh aparat Myanmar.

Mempunyai panggilan Angel, Kyal tewas dengan luka di kepala pada Rabu (3/4/2021), dan menjadi ikon gerakan penentang kudeta.

Penggalian kembali jenazah Kyal menuai kemarahan publik, yang menyebut junta militer berusaha menyembunyikan kejahatan mereka.

Baca juga: Gadis 19 Tahun Ini Ditembak Mati Saat Kenakan Kaus Segalanya Akan Baik-baik Saja

Stasiun televisi setempat menayangkan proses penggalian makam Kyal, dengan dokter dan hakim melakukan pemeriksaan forensik.

Dalam pemeriksaan itu, selain menemukan luka tembak di kepala, mereka juga menemukan ukuran peluru yang menewaskan Kyal Sin.

Dilansir Reuters via Channel News Asia Minggu (7/3/2021), peluru yang ditemukan berukuran 1,2 cm kali 0,7 cm.

Dalam klaim dokter maupun hakim yang didatangkan junta militer, proyektil itu berbeda dari peluru yang dipakai polisi.

Kanal MRTV melaporkan, aparat Myanmar berhadapan dengan demonstran, sementara luka itu berada di bagian belakang kepala.

Mereka kemudian berasumsi peluru yang ditembakkan dan mengenai gadis 19 tahun itu adalah kaliber .38.

Baca juga: Sebelum Ditembak Mati dalam Demo Myanmar, Angel Ingin Sumbangkan Organ Tubuh

"Karena itu, dapat disimpulkan mereka yang ingin menciptakan kegaduhan sengaja menembaknya," ulas MRTV.

Pemberitaan itu disikapi negatif oleh oposisi, yang menyebut penggalian jenazah itu sudah menghina keluarga Kyal.

Mereka menuding pihak berwenang berusaha untuk memberikan keterangan palsu. Disinggung soal itu, polisi tak merespons.

MRTV mengeklaim, pemerintah sudah meminta izin kepada keluarga Angel untuk melakukan penggalian makam.

Baca juga: Dukacita Banjiri Upacara Pemakaman Kyal Sin, Remaja Myanmar yang Ditembak Junta Militer

Namun, tidak disebutkan apakah izin itu sudah diberikan, di mana keluarga Kyal juga memilih bungkam.

Menurut keterangan warga sekitar, kuburan Kyal digali pada Jumat (5/3/2021), dengan militer menjauhkan publik dari lokasi makam.

Keesokan harinya, kuburan Kyal yang sudah tertutup oleh semen baru dikotori oleh sepatu bot karet, sarung tangan, dan gaun bedah.

Kyal termasuk dalam 38 korban tewas pada Rabu, hari paling berdarah dalam upaya massa menentang kudeta Myanmar.

Militer mengeklaim mereka sebisa mungkin tak menggunakan kekerasan. Namun takkan membiarkan demonstran mengacaukan stabilitas.

Baca juga: Ketika Pakaian Dalam dan Rok Perempuan Jadi Senjata Melawan Militer Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com