Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Myanmar Makin Keras, Gerebek Rumah Warga Malam-malam dan Lepaskan Tembakan

Kompas.com - 07/03/2021, 11:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

Pembunuhan itu telah memicu kemarahan di Barat dan telah dikecam oleh sebagian besar negara demokrasi di Asia.

Baca juga: Beredar Video Aparat Myanmar Paksa Paramedis Berlutut sebelum Dipukuli

Demo terus berlanjut

Myanmar terjerembab ke dalam kekacauan sejak militer Myanmar menggulingkan dan menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Beberapa hari setelah itu, rakyat Myanmar turun ke jalanan untuk menentang kudeta dan menuntut pembebasan Suu Kyi beserta sejumlah tokoh lain yang ditahan.

Demonstrasi dan pemogokan yang berlangsung hampir setiap hari telah mencekik bisnis dan melumpuhkan pemerintahan.

Aksi demonstrasi lanjutan sedianya bakal digelar pada Minggu setelah media lokal melaporkan bahwa polisi menembakkan peluru gas air mata dan stun grenade alias granat kejut untuk membubarkan protes di Yangon pada Sabtu. Tidak ada laporan korban jiwa.

Kelompok demonstran mengatakan, aksi protes akan diadakan di Yangon, Mandalay, Monywa, dan beberapa tempat lainnya di mana PBB mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 50 orang.

Baca juga: Suster yang Berlutut di Depan Militer Myanmar Siap Mati demi Lindungi Demonstran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com